Haah.. padahal aku masih ingin di sini." keluh Hari kesal, saat ini dia tengah membereskan barang barangnya. Tak berbeda dengan Hari, Gaeun pun saat ini sedang memasukkan barang bawaannya kedalam tasnya.
"Mungkin jika ada waktu, kita bisa kembali berlibur ke tempat ini." ujar Gaeun sambil tersenyum menatap Hari.
Hari menutup ritsleting tasnya lalu beralih menatap Gaeun, "yah, semoga saja saat itu cepat tiba." gumamnya seraya duduk di sofa yang ada di kamar penginapan itu.
"Memang ada apa? Kau terlihat cukup tertarik dengan pulau ini." Gaeun ikut duduk di samping Hari setelah selesai dengan urusan barangnya.
"Meskipun cuaca disini sangat dingin, tapi entah kenapa aku merasa nyaman." sahut Hari.
"Eh? Kalian?" seorang siswi berhenti di depan pintu kamar Hari dan Gaeun yang memang sengaja si buka lebar, "aku dengar bus-nya sudah datang, cepatlah ke bawah." ujannya memberitahukan.
"Baiklah, terimakasih." ucap Gaeun, sedangkan siswi itu langsung berlari menuju kebawah dengan tangan membawa tas bawaannya.
"Mari Hari." Gaeun mengambil tasnya dan diikuti Hari, mereka berjalan bersama menuju lantai bawah untuk menemui murid murid lain.
Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat, rasanya baru kemarin sampai di pulau ini, tapi sekarang sudah saatnya untuk pulang ke rumah.
Sesampainya di lobi, Gaeun dan Hari langsung menghampiri Kang Lin dan juga Hyun Woo yang sedang menunggu kedatangan kedua gadis itu.
"Pagi teman teman." sapa Hari dan Gaeun hampir bersamaan.
Kang Lim mengalihkan perhatiannya menatap Hari dan Gaeun bergantian, "oh kalian, pagi." sahutnya dengan senyum kecil yang terbit di wajahnya.
"Pagi." ucap Hyun Woo lesu.
Gaeun menatap Hyun Woo lalu berkata, "apa kau sakit?"
Hyun Woo menggelengkan kepalanya pelan, "aku hanya ingin tidur, malam tadi aku sibuk membaca sebuah kisah di forum monster ku." gumamnya pelan.
"Kesibukan yang tidak bermanfaat." ucap Hari dengan santai.
"Hoi, maaf membuat kalian menunggu." ujar Noel yang baru saja tiba dan berdiri di sisi Gaeun seraya membawa satu tas kecil yang tergantung di pundak kananya.
Gaeun sedikit menggeser tubuhnya karena terkejut melihat Noel yang tiba tiba berdiri di sampingnya, "Noel?" ucapnya lalu mengubah ekspresinya seperti biasa lagi, "itu..maaf kemarin aku belum sempat mengucapkan terimakasih karena sudah menolongku, dan kau juga sudah repot repot membuatkan ku bubur itu. Terimakasih." ucap Gaeun.
"Tak apa," Noel mengusap puncuk rambut Gaeun pelan, "lagipula kita kan teman." ujarnya tersenyum manis kepada Gaeun.
Gaeun hanya menundukkan kepalanya, sama sekali tak bergerak, entah karena tingkah Noel yang aneh atau hanya karena dirinya yang terlalu terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shinbi's House: Gaeun Lee And Ian
Fanfic[Slow Update] Cerita ini hanya karangan belaka. Tidak bermaksud menyinggung atau mengubah sifat asli tokoh pemeran di serial 'Shinbis House'. Beberapa Part mungkin Author ambil dari kisah nyata di film. Happy Reading. semoga suka;)