29. Mencari Tau Kebenaran

76 5 0
                                    

Maaf banget baru bisa update sekarang🙏

Jangan lupa vote and coment yaa..🙌

_____

Farah menggeliat, lalu ia meraba ponsel nya yang berada di atas nakas. Saat ia menyalakan ponsel nya, ternyata sudah pukul 04.50 WIB. Itu tanda nya azan subuh sudah berkumandang. Farah segera menyibakkan selimut yang menutupi tubuh nya, ia berjalan menuju kamar mandi untuk cuci muka dan berwudhu hendak melaksanakan solat subuh.

Saat sudah selesai solat, Farah langsung mengambil Al-Qur'an dan ia pun mengaji dengan suara khas nya. Farhan yang sedang tertidur pun akhirnya terbangun mendengar lantunan ayat suci Al-Qur'an yang begitu merdu masuk ke dalam telinganya.

Farhan langsung terduduk saat menyadari yang sedang mengaji itu Farah. Sungguh lembut nan merdu suara nya, dan itu membuat hati Farhan terasa sejuk mendengar nya. Tanpa sadar ia pun tersenyum, tidak menyangka ternyata Farah anak yang pintar mengaji.

“Shodaqaullahuladzim..” Farah tersenyum dan menutup Al-Qur'an nya. Ia masih tidak menyadari bahwa di belakang nya, ada Farhan yang sedang memperhatikan setiap pergerakan Farah dari tempat tidur.

Saat Farah sudah melipat rapih mukena dan sajadah nya ia pun berdiri dan menoleh ke belakang. Terkejut ia saat melihat Farhan yang sedang terduduk. Pasal nya, saat ia bangun tadi Farhan masih tertidur pulas.

“Ya ampun, Farhan. Kamu ngagetin aku aja.” ujar Farah seraya memegang dada nya.

Ia berjalan ke arah Farhan, “Kamu kok bangun? Ke ganggu ya karna tadi aku ngaji?” tanya Farah.

Farhan tersenyum. Senyum yang jarang sekali ia perlihatkan. “Gue malah seneng liat lo ngaji kayak gitu, dan gue kebangun karna denger suara lo yang bagus saat mengaji tadi.” ucap Farhan jujur.

Farah langsung menunduk malu.

“Kenapa tadi gak bangunin gue juga buat solat?” ucap Farhan lagi.

Farah kembali menatap mata Farhan, “Emm, aku tadi liat kamu tidur nya pules banget. Mau bangunin kamu nya gak enak.” jelas Farah seadanya.

Farhan menghembuskan nafas nya pelan, “Yaudah, besok-besok bangunin gue. Mau lagi tidur pules atau nggak tetep bangunin gue aja. Soalnya gue suka kebablasan kalo gak ada yang bangunin.” ucap Farhan panjang lebar.

Baru kali ini Farah melihat Farhan berbicara panjang seperti itu. Namun, ia tidak mau memperpanjang nya, dan ia hanya mengangguk mengerti.

“Iya, Farhan.” sahutnya.

Farah berjalan menuju lemari dan menggantungkan mukena beserta sajadah nya di sana. Setelah sudah, ia pun berjalan ke arah kamar lagi.

“Abis ini lo mau ngapain lagi?” tanya Farhan melihat Farah yang sedang berjalan ke arah nya.

“Hmm, biasanya sih kalo hari minggu pagi gini, aku jogging.” kata Farah. Memang setiap hari minggu ia selalu rutin berjogging.

“Jogging?”

Farah pun mengangguk membenarkan. Farhan sedikit berfikir, seperti nya, di bawah ada halaman yang luas dan itu bisa untuk di pakai berjoging.

“Di bawah ada halaman luas. Kita bisa jogging di sana.” ujar Farhan.

“Kita? Emang kamu mau ikut jogging juga?”

“Ya iyalah. Ngapain gue disini sendiri. Lagi juga asal lo tau, gue biar begini rajin olahraga.” bangga Farhan.

Farah membulatkan mulut nya seraya mengangguk. “Ohh iya, aku percaya.”

“Yaudah gue mau rapih-rapih dulu.”

Kisah Cinta FarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang