13. Kinta vs Sinta

79 8 1
                                    

Satu pelajaran telah usai di kelas XI IPA 2. Semua murid yang berada di dalam kelas itu pun akhirnya bisa bernafas lega setelah pelajaran itu berlalu.

Maklum lah, guru yang habis mengajar itu Bu Romlah. Guru Matematika sekaligus guru BK. Tidak ada yang sanggup berlama-lama jika di ajar oleh Bu Romlah. Sudah galak, bawel pula. Benar-benar menyebalkan.

“EEkhem.. guys!! Coba dong dengerin gue semuanya.” ucap Kinta lantang di depan kelas, di temani Meli- teman nya. Semua siswa yang ada di kelas langsung memperhatikan Kinta yang berdiri di depan sana.

“Gue pengen bilang nih sama kalian semua. Kalo sekarang gue udah jadi anak kelas IPA 2. Dan karena gue udah pindah ke kelas ini, gue mau kasih tau ke kalian semua kalo kelas ini bakal gue yang pegang. So, buat lo semua gue peringatin untuk gak berlaku sok-sok an di kelas ini. Dan juga, lo semua harus nurut sama apa yang gue perintahkan. Kalo di antara kalian ada yang ngelanggar, liat aja nanti akibat nya.” ujar Kinta di depan kelasnya. Dan itu membuat semua siswa yang ada di kelas hanya menganggukkan kepala nya. Patuh.

Tetapi berbeda dengan Sinta.
“Hah? Sejak kapan ada peraturan kayak gitu?” ucap Sinta seraya berdiri dari duduk nya.

“Sejak gue pindah ke kelas ini tentu nya.” balas Kinta sinis.

“Gak bisa kayak gitu dong. Mentang-mentang sekarang lo di kelas ini jadi semua orang harus tunduk gitu sama lo? Gak bisa lah.” bantah Sinta. Memang disini hanya Sinta yang berani berontak. Farah yang duduk di samping nya pun ikut berdiri seraya mengelus tangan Sinta agar ia tidak kepancing emosi.

“Wah.. berani lo sama, gue?”

“Kalo iya kenapa? Gue gak pernah takut sama siapapun!” sahut Sinta lagi. “Sin udah Sin, jangan di perpanjang nanti lo kena masalah.” bisik Farah namun tidak di hiraukan oleh Sinta. Justru ia malah berjalan menghampiri Kinta dan teman nya yang berada di depan kelas. Farah dan Rani mengikuti Sinta.

Semua orang memang sudah tidak heran jika melihat Sinta seperti itu. Namun disini yang membuat mereka terkejut Sinta berani melawan Kinta. Karena selama bersekolah disini tidak ada satu orang pun yang berani berhadapan dengan Kinta.

“Woww berani juga ya, lo?” ucap Kinta meremehkan, saat Sinta sudah berada di hadapan nya.

“Gue cuman gak suka kalau lo ngatur anak-anak. Jangan mentang-mentang lo anak yang punya sekolah ini dan juga lo primadona di sekolah ini jadi lo bisa berbuat seenaknya!” tajam dan menusuk. Itulah yang di rasakan Kinta saat mendengar ucapan dari Sinta.

Kinta emosi mendengar penuturan kata dari Sinta. Ia tidak suka dengan kelakuan Sinta di depan nya ini. Baru kali ini ada orang yang berani membantah ucapan nya.

Semua murid yang berada di kelas ini langsung berkumpul menjadi sebuah lingkaran. Melingkari Sinta dan Kinta yang seperti nya akan terjadi keributan.

“Kurang ajar!”

Kinta langsung menarik rambut Sinta dengan sangat kencang sehingga membuat Sinta menengadahkan kepala nya, Sinta yang kaget dengan serangan secara tiba-tiba pun tidak hanya diam. Ia menarik balik rambut Kinta. Dan terjadi lah di sana aksi tarik-tarikan rambut.

Semua murid yang berada di dalam kelas berteriak heboh. Seakan-akan ini adalah aksi lomba lari. Mereka meneriaki nama jagoan mereka.

“Udah stop! Ya ampun, Sinta udah Sin.” ujar Farah berteriak. Namun tidak di hiraukan oleh Sinta.

Farah dan Rani berusaha memisahkan mereka berdua namun sangat susah karena keduanya sama-sama sedang emosi. Tenaga mereka lebih besar.

Meli pun berusaha memisahkan nya tetapi tetap saja mereka tidak terlepas.

Kisah Cinta FarahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang