Secepat itu?

2K 192 2
                                    

Disinilah mereka berdua, disebuah ruangan VVIP di suatu restaurant.
Hening,. Canggung,. Tidak ada yang bersuara kecuali suara dentingan piring serta sendok yang bergesekan.

'cihh kenapa dia hanya diam menikmati makanannya, apakah dia tidak merasa bahwa suasana disini tiba2 menjadi dingin dan sepi seperti tidak ada kehidupan sama sekali'~ Jisoo

"we? kenapa kau terus menatapku?"

"an..nio sun.mbe , apakah makanannya enak? Aku lihat kau seperti sangat menikmatinya" gugup jisoo yang terlihat seperti sedang ketauan mencuri.

"Tidak, aku memakan ini karena memang ini menu yang ada di mejamu, aku tidak percaya selera makananmu dan seulgi sangat buruk" jawab sehun enteng.

"mworago? sunmbe jika kau tidak suka makanannya kenapa kau tidak memesan lagi yang baru, cihh aku rasa kau memang kesini bukan untuk mencari teman makan melainkan mencari geratisan saja" jisoo tidak terima, tentu saja, siapa yang terima dihina makanan faforitnya tidak enak, berani sekali dia.

"yahh, dari cara bicaramu sekarang aku memang yakin kau adalah adiknya seulgi walau tidak sedarah, kalian berdua sama saja, sama-sama tidak sopan, Dan apa kau bilang mencari gratisan? aku bahkan cukup kaya untuk membeli restaurant ini" rupanya laki2 iku juga tidak mau kalah.

"yayaya terserah sunmbe saja aku sudah selesai " jisoo bangkit ingin meninggalkan laki2 menyebalkan didepannya itu.

Namun...
" kamu ingin meninggalkan orang yang lebih tua darimu disaat makan belum selesai? baiklah kembalilah duduk, kau kan tadi yang membayar makanannya jadi aku akan memesan minuman beralkohol dan aku yang akan membayarnya biar kita impas" sehun menahan tangan jisoo karena dia juga merasa bersalah dan merasa sedikit kelawatan tadi.

" tidak perlu sunmbe, aku sudah selesai, lagian aku tidak minum disore hari" tolak jisoo sopan sambil melepas cekalan sehun yang berada di tangannya dengan lembut agar sehun tidak merasa tersinggung atas penolakannya.

" we? apa kau takut? apa benar yang aku lihat di tv bahwa kau memang sangat buruk saat berurusan dengan alkohol?" sehun mengangkat satu alisnya dan tersenyum meremehkan jisoo,

Sedangkan jisoo...
'apa ini? apa dia menghinaku, cihh baru saja bersikap baik beberapa detik lalu dan sekarang lagsung berubah ke wujud aslinya, ommo dan apa tadi melihatku di tv? apa dia melihat saat blackpink tampil di variety show itu? oenni aku malu sekali, kenapa kai meninggalkanku dan membawa orang menyebalkan ini kesini'~jisoo

"aku tidak seburuk itu, jangan meremehkanku" elak jisoo.

"benarkah? langsung tertidur hanya dengan meminum satu teguk saja? payah sekali" tidak2 jisoo tidak terima, apalagi saat melihat senyum meremehkan dari oh sehun itu.

"kau menantangku sunmbe? baiklah cepat pesan" jisoo duduk kembali ke kursinya sambil menghentakkan kakinya kesal, sedangkan sehun tersenyum menang, memang ini yang dia inginkan, jisoo kembali duduk dan menemaninya makan, karena sehun memang benar2 tidak suka makan sendirian.
.
.
.
Sehun menghela nafas kesal
"apa2 an ini? ternyata dia benar2 langsung tertidur hanya dengan minum satu teguk saja? Ck aku tidak percaya dia sangat payah" monolog sehun.

Jisoo?
Tentu saja dia tidak mendengarnya, gadis itu sudah tertidur dengan menyandarkan kepalanya diatas meja sesaat setelah meminum minuman yang diberikan sehun kepadanya.

"Jisoo-shii " sehun terus berusaha membangunkan jisoo namun hanya igauan yang dia dapatkan.

"eugh.. Oppa? sejak kapan aku berada di rumah ? dimana amma dan appa?" racau jisoo saat terbangun dari tidurnya.

"ne ne kau berada dirumah sekarang , berhentilah mengigau dan ayo kita pulang ini sudah sangat sore?" sehun sudah kepalang pusing menghadapi racauan gadis ini.

"Apa aku harus menggendongnya? aku rasa tidak ada cara lain, lagipula restaurant ini juga sangat prevat jadi tidak mungkin ada yang memfoto kita berdua, yakk bangunlah jangan membuatku seperti orang gila karena berbicara sendiri" monolog sehun.
.
.
.
.
.
Sehun menghela nafas lega saat mendudukkan jisoo pada kursi penumpang disebelah kursi pengemudi.

"kau merepotkan sekali, masih sore dan sudah mabuk" sehun berencana memasangkan sabuk pengaman jisoo namun terhenti saat posisinya dan jisoo sangat dekat..
Mata, hidung,.. Bibir...
cantik, Sangat cantik, benar kata seojong, gadis didepannya ini bahkan terlihat sangat cantik walau tanpa menggunakan make up sekalipun.
Bahkan bibirnya pun terlihat sangat indah, bibir berbentuk hati kecil yang mungkin hanya gadis didepannya ini yang mempunyainya.

Manis...
Itu yang dirasakan sehun saat bibirnya menempel pada bibir berbentuk hati itu, sehun melumatnya pelan dan lembut, menikmati rasa manis dari bibir gadis didepannya tersebut..
Selain indah ternyata rasanya juga sangat manis itulah yang ada difikiran sehun sekarang.

Hingga.... Matanya terbelalak

'Sehun-ah apa yang kau lakukan'~batin sehun.

Sehun segera menjauhkan wajahnya dari jisoo dan memasangkan sabuk pengaman gadis itu dengan cepat.
"achhkh sehun-ah apa yang kau lakukan? apa kau sudah gila? mencium seorang gadis yang tidak sadarkan diri, sehun-ah pabbo" sehun berteriak frustasi sambil mengacak rambutnya.

Love JICHU (hunso)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang