~Nia dan Gregorius

137K 3.8K 504
                                    

Hai... Ada yang nungguin aku nggak?
Gamau gasuka gelud🐍

Repost—Revisi.
Tolong bgt ya, "Jaga kolom komen."

***
Gregorius adalah teman baik Vincen. Mereka berteman akrab semenjak masa OSPEK Kampus. Kala itu Vincen terlambat dan kebingungan karena tidak tahu dimana letak barisan teman-teman satu fakultasnya.

Untung lah Gregorius datang dan mengajaknya menuju barisan fakultas mereka. Sejak saat itu mereka dekat dan mulai berteman baik.

Vincentius. Lelaki asal Flores yang memiliki pacar yang cantik dan cukup memikat. Itu yang dirasakan Gregorius saat melihat Jessica Vania. Cewek yang akrab dipanggil Nia oleh orang sekitar.

"Greg," panggil Nia saat melihat Gregorius yang tidak fokus.

Gregorius tersadar dari lamunannya.

"Eh—iya, kenapa?" Gregorius tersenyum idiot.

"Lo dari tadi melamun. Ngelamunin apa sih?" Nia bertanya dengan raut bingung.

Ingin rasanya Gregorius mengutarakan isi hatinya bahwa ia ingin bibir cewek ini. Oke tahan, Greg.

"Nggak papa, cuma mikirin tugas." Gregorius menjawab asal.

Nia mengangguk paham kemudian bertopang dagu sambil memandang sekelilingnya. Lalu tatapannya berhenti pada Gregorius lagi.

"Vincen belum keluar yah?" tanya Nia.

"Iya, tadi ada kuis dadakan. Siapa yang bisa jawab boleh keluar," jawab Gregorius sambil memandangi wajah cantik Nia.

"Pantes." Nia menyahut.

"Kalian mau jalan?" tanya Gregorius cukup penasaran.

"Nggak sih, dia janji nganterin gue pulang aja."

Pulang bareng gue aja. Ingin rasanya Gregorius mengatakan hal tersebut. Namun ia hanya mengangguk dan berpura-pura sibuk dengan ponselnya. Padahal dalam hati perang batin.

"Lo nggak pulang?" tanya Nia.

Gregorius mengangkat pandang dari ponsel. "Nanti aja biar lo nggak sendirian."

Nia yang tertawa malah membuat Gregorius tersenyum. Sial.

"Bisa aja lo."

Gregorius terkekeh pelan dengan senyum idiot.

Hening. Di antara keduanya tak ada yang memulai percakapan. Hal itu membuat Gregorius gerah karena ia ingin mendengar suara Nia. Meski pikirannya menyangkal.

Saat Gregorius menatap Nia, ia melihat gadis itu menggigiti bibir bawahnya membuat Gregorius gemas ingin membantu. Membantu menggigit maksudnya.

Tangan gadis itu bersidekap sedangkan matanya memandang ke dalam kelas. Sesekali menggulir malas, menunggu Vincen keluar.

"Sial," gumam Gregorius.

"Kenapa Greg?" tanya Nia yang tak mendengar gumaman tersebut.

"Nggak papa," jawab Gregorius cepat. "Gue pulang deh, bentar lagi Vincen keluar." Gregorius pamit.

"Iya. Hati-hati." Nia tersenyum manis.

Rasanya Gregorius ingin mengarungi gadis itu lalu menandainya sebagai miliknya seorang. Bodoh. Bagaimana ia bisa berpikir untuk merebut kekasih temannya sendiri.

***

"Tumben sepi," kata Nia saat menjumpai Gregorius di pelataran depan kost.

"Pada ikut camping." Gregorius menjawab lalu Nia mengangguk.

Kampus BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang