~Ashila dan Dava 2

96.8K 4.3K 361
                                    

Sorry, too late🥺

***

Davarendra Sanjaya, sulung keluarga Sanjaya dan penerus perusahaan. Dava sudah menjabat sebagai Direktur Utama sejak setahun lalu, tepat setelah ia menyelesaikan studinya.

Memimpin perusahaan nggak semudah katanya. Ada banyak tanggung jawab didalamnya misalnya saja nasib karyawan yang berkerja. Semua butuh proses dan adaptasi terhadap keadaan. Dan itu membentuk karakter Dava untuk menjadi pribadi yang lebih tegas memimpin perusahaan milik keluarga.

Malam ini, Dava diundang salah satu kolega perusahaan untuk datang ke pernikahan. Ia harus membawa pasangan jika tak ingin ditanya kapan nikah. Oh ayolah, Dava baru berumur 25 tahun men. Masih muda jika harus menikah, itu menurut Dava.

Karena malas jika datang sendirian, jadi ia mengajak Ashila sahabat adiknya. Cewek yang terang-terangan mendekati Dava karena dare doang. Dan sialnya, lambat laun Dava ikut terhanyut dan membuka diri pada Ashila.

"Kenapa?" tanya Ashila.

"Lo cantik." Dan gue jadi males ngajak lo ikut, lanjut Dava dalam hati.

Penampilan Ashila malam ini luar biasa cantik. Sebenarnya Dava sering melihat Ashila berdandan, mengenakan gaun cantik namun malam ini tampilan Ashila terlihat berbeda dimata Dava. Ah apa karena ia baru benar-benar memperhatikan Ashila? Sepertinya ya, sebab ia biasanya cuek saja.

"Makasih," ujar Ashila tersenyum tipis.

Dava bergumam sambil memikirkan jika mereka tiba dipesta nanti. Mungkin Ashila akan menjadi salah satu incaran disana dan kenapa ia merasa tak senang dengan gagasan itu. Sial, Dava tak pernah begini sebelumnya.

"Dava lo kenapa?" tanya Ashila melambai tangan didepan Dava yang menghadap ke arahnya.

"Hah?" Dava tersentak. "Oh enggak," ujar Dava lalu menghidupkan mesin mobil.

Ashila mengangguk cuek menatap ke depan sedangkan Dava salah tingkah tanpa disadari Ashila. Bisa-bisanya ia malah melamun didepan Ashila dan lebih parahnya memikir cewek ini lagi.

Dava lalu melajukan mobilnya dan fokus menyetir ditemani gumaman Ashila yang menyanyi mengikuti alunan lagu yang terputar. Dava tersenyum tipis dan mengetuk-ngetuk jari pada stir mengikuti nada lagu.

Jalanan yang lengang membuat mobil Dava lebih cepat sampai. Setelah memarkir mobilnya, ia keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk Ashila. Ia menyodorkan lengan dan memberi kode agar Ashila menyelipkan tangannya dilengannya.

Ashila yang menangkap kode itu lalu menaruh tangannya agar memeluk lengan Dava.

"Ayo," ajak Dava melangkah masuk bersama Ashila.

"Wow," cicit Ashila saat mereka sudah tiba didalam.

Dekorasi putih gading dan sentuhan gold begitu mendominasi. Terlihat bersih dan elegan. Apalagi bagian panggung yang dihias cantik tempat pengantin duduk. Ada juga penyanyi solo yang sedang naik daun akhir-akhir ini serta mc kondang yang sering tampil di tv membawakan acara.

Sambil mengedarkan pandangan serta mengikuti langkah Dava, Ashila memicing tajam saat melihat ada anak kampusnya yang datang juga. Tidak salah lagi, itu pasti Ardi anak Ilmu Komputer.

"Itu anak kampus gue," ujar Ashila menunjuk laki-laki yang bersama seorang cewek.

Dava menoleh mengikuti perkataan Ashila, kemudian ia mengangguk sekali. "Oh Ardi."

"Lo kenal?" tanya Ashila mendongak, mengingat tinggi badannya hanya sebahu Dava.

"Iya, dia salah satu investor diperusahaan gue," jawab Dava.

Kampus BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang