16 : Anagram of Rhily Lath

384 93 17
                                    

Jangan lupa napas! LOL

.
.
.

AUTHOR

Heros Hill, District Beta, Xylon

TAAPPP!!

BRUUKKKK!!

Kedua tangan Lisa berhasil ditangkap oleh Justin bersamaan dengan mendaratnya tendangan Crux dan Lucas di punggung dua lawan yang mendorong Lisa. Keadaan kini berbalik. Lisa berhasil diselamatkan dan dua orang itu pun terjungkal ke dalam jurang. Justin lalu menarik kedua tangan gadis itu dengan sekuat tenaga hingga tubuh Lisa akhirnya terangkat dan mendarat tepat di atasnya.

"Lisa! Hei, Lisa? Kau tidak apa-apa? Kau bisa mendengarku, kan?" tanya Justin bertubi-tubi masih dengan napas tersengal-sengal. Ia mengguncangkan tubuh gadis itu berulang kali namun Lisa tidak merespon. Rasa khawatir yang memenuhi Justin membuat laki-laki itu bangkit dari posisinya dan menyandarkan kepala Lisa di lengannya. Ia menepuk-nepuk pipi wanita itu sekali lagi sambil terus memanggil namanya. Justin baru menghentikan aksinya saat Lisa perlahan membuka mata diiringi oleh butiran yang meluncur dari sudut matanya. Menyatu dengan air hujan yang telah lebih dulu membasahi wajah.

"Kupikir... aku... akan... mati." bisiknya lemah dan terbata. Bibirnya tampak bergetar saat mengucapkan kalimat itu hingga membuat Justin segera merengkuh gadis itu ke dalam pelukannya dan membiarkan Lisa menangis di sana untuk beberapa saat. Mengusap-usap punggungnya sampai Lisa benar-benar tenang.

"Aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Tidak akan pernah..." balasnya seraya mempererat pelukannya.

Sementara itu Crux dan Lucas yang sempat khawatir dengan keadaan Lisa langsung terduduk di atas tanah untuk mengatur pernapasan mereka agar kembali normal. Tak peduli dengan guyuran hujan yang semakin membuat keempat orang itu basah kuyup. Mereka akhirnya bisa bernapas lega setelah memastikan Lisa masih ada bersama mereka dalam keadaan baik-baik saja.

***

ROSÉ

Axxtordim Cave, The border between District Beta and Gamma, Xylon

Aku menyambut hari pertama di musim semi dengan menghirup dalam-dalam udara pagi yang segar di daerah perbatasan Distrik Beta dan Gamma. Walau udaranya masih terasa dingin, namun hal itu tetap tak menyurutkan semangatku untuk membasuh diri di air terjun yang mengalir dari ketinggian 6 meter ini. Apalagi letaknya juga tak jauh dari Gua Axxtordim-tempat kami tinggal sementara waktu.

Aku dan Julia menatap takjub pada aliran air berwarna biru kehijauan yang terlihat jernih dan menyegarkan di hadapan kami

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku dan Julia menatap takjub pada aliran air berwarna biru kehijauan yang terlihat jernih dan menyegarkan di hadapan kami. Merendahkan sedikit tubuhku, aku lalu menangkupkan air ke dalam tanganku lalu meneguknya sedikit. Beda halnya dengan yang dilakukan Julia. Tanpa menunggu lama, ia segera melepaskan kemeja dan celana jeans yang sudah dikenakannya selama kurang lebih 3 hari hingga tubuhnya hanya menyisakan sport bra dan celana pendek ketat saja. Ia lalu menenggelamkan setengah tubuhnya pada aliran air tersebut.

The Tale of XylonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang