22 : Let's Go Home Together

285 73 42
                                    

Updateeeee!!
Ayo vomment yang banyak, cefaattt!!
Aku maksa 😆😆

Happy reading!

.

.

.



Xylon Palace, District Epsilon, Xylon

AUTHOR

Dagunya terangkat ke atas saat menapaki dinginnya lantai marmer istana utama. Bunyi hentakan sepatu boots legamnya turut menunjukkan ambisi yang dibawanya. Tarikan garis di sudut bibir kanannya selaras dengan semangatnya yang berapi-api. Satu per satu pengawal istana yang berbaris di kanan dan kiri membungkuk—memberi hormat padanya tepat sebelum pintu megah yang menjulang tinggi di hadapannya terbuka lebar. Dari sana tampak Sang Raja Xylon, Julio dengan jubah beludru yang bersemat emas murni pada bagian pundak berdiri di atas singgasananya tersenyum sumringah menyambut kedatangan orang itu.

Raja Julio membuka kedua tangannya lebar-lebar untuk mempersilahkan laki-laki itu bergabung dengannya di singgasana yang membuat jajaran orang berposisi penting di istana menatap iri pada sosok itu, termasuk Dexter yang sejak tadi ikut di belakang...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Raja Julio membuka kedua tangannya lebar-lebar untuk mempersilahkan laki-laki itu bergabung dengannya di singgasana yang membuat jajaran orang berposisi penting di istana menatap iri pada sosok itu, termasuk Dexter yang sejak tadi ikut di belakang pria itu.

"Lucas Bedros, Yang Mulia." ucap laki-laki itu menyebutkan namanya sembari memberi hormat pada Julio.

"Tanpa menyebutkan nama pun aku sudah mengenalmu, anak muda. Namamu akan tercatat dalam sejarah Xylon sebagai pahlawan yang telah menyelamatkan bangsa ini dari kekacauan." Raja Julio menepuk hangat pundak Lucas.

"Terima kasih, Yang Mulia. Sungguh menjadi suatu kehormatan akhirnya bisa menginjakkan kaki di singgasana ini."

"Duduklah. Masih banyak yang harus kita perbincangkan mengenai apa yang telah terjadi, terutama soal... rahasia yang kau maksud terakhir kali. Kau sampai enggan untuk menyampaikannya lewat telepon atau pun pesan." kata Julio sambil menunjukkan kursi khusus di sebelah posisinya—kursi yang biasa diduduki oleh Dexter sebagai panglima perang tertinggi.

Lucas terdiam sejenak lalu duduk pada tempat yang diperuntukkan baginya sebelum sepasang manik matanya mengarah pada deretan menteri yang duduk di kursi masing-masing. Sorot mata Lucas seolah mengisyaratkan keinginannya agar orang-orang yang ada di sana segera disingkirkan dan Julio paham betul akan hal itu.

Sang Raja lalu meminta Dexter untuk menggiring mereka meninggalkan ruang rapat dan pindah ke aula yang berada di lantai 2 istana. Meski dipenuhi dengan eskpresi penolakan namun mereka tetap mengikuti titah tersebut dan pelan-pelan mengosongkan ruangan bersama Dexter dan para pengawal lainnya. Ruangan kini hanya menyisakan Lucas dan Raja Julio saja hingga keheningan tercipta untuk beberapa saat. Hanya bunyi detak jarum jam kayu yang terdengar berkumandang di sana.

The Tale of XylonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang