ROSÉ
Entah darimana aku harus mulai menceritakannya. Terus terang aku masih berharap ini semua hanyalah mimpi tapi kenyataannya tidak begitu. Aku benar-benar terdampar di negeri antah berantah yang tidak akan kau temukan di galaksi manapun. Mereka menyebutnya Xylon. Kalau kau ingin bertanya mengapa aku bisa terperangkap di tempat ini maaf aku belum bisa menjawabnya karena itu masih menjadi misteri yang jawabannya masih kucari sampai saat ini. Ada satu hal yang membuatku semakin bingung dengan tempat ini. Kami memiliki bahasa yang sama. Hal itu yang membuatku tidak yakin bahwa aku benar-benar ada di negara asing. Aku yakin mereka hanya menipuku.
Saat ini aku tengah duduk di kursi tua berwarna cokelat yang terletak di sebuah gudang yang minim penerangan. Ini sudah hari kedua sejak gerak tangan dan kakiku dibatasi oleh borgol serta mulut yang ditutup dengan isolatip. Aku disandera oleh enam orang dengan pakaian militer asing yang menangkapku di tengah hamparan salju.
Meski sudah berada di sini selama dua hari penuh belum pernah sekalipun aku melihat wajah keenam orang itu. Mereka selalu hadir dengan topeng noh yang terpasang di wajah saat menemuiku. Selain wajah yang tersembunyi, mereka juga irit bicara sehingga aku tak punya banyak informasi untuk memecah kebuntuan di pikiranku.
"Akhirnya kita sampai juga di pesta penyambutan, Nona!" seru seseorang yang baru saja masuk dengan menendang pintu gudang agar terbuka. Ia berjalan menghampiriku lalu menarik isolatip yang menutup mulutku dengan kasar.
'Sial!' jeritku dalam hati. Aku menatapnya dengan tatapan dingin. Mencoba terlihat menakutkan tapi ia malah terkekeh geli.
"Kau mau mencoba menakutiku?" tukasnya sembari menyentuh kasar daguku.
"Apa yang ingin kalian lakukan?" kataku geram saat menyadari suara ini adalah suara yang sama dengan orang yang memukul tengkukku sebelum aku tak sadarkan diri.
"Menikmati senja bersamamu, Nona." jawabnya lalu membopong tubuhku yang masih terikat borgol di pundaknya.
Aku meronta-ronta berharap bisa terlepas darinya namun apa daya tenaganya jauh lebih kuat. Ia mencengkram punggungku erat sambil terus berjalan keluar gudang. Sepanjang perjalanan aku melontarkan umpatan bertubi-tubi namun ia tak mempedulikannya.
Aku berhenti mengumpat saat menyadari pemandangan tak biasa di sekitarku. Mulutku terbuka lebar. Aku takjub melihat pemandangan yang tak pernah kulihat sama sekali.. Tempat ini mirip dengan penggambaran surga di film-film fantasi yang pernah kutonton.
Banyak pepohonan rindang, bunga-bunga dengan bermacam jenis bermekaran, bangunan dan air mancur dengan pahatan unik yang mengelilinginya, beberapa patung dewa-dewi Olympus yang menjulang tinggi, serta pantai yang terbentang luas dengan matahari senja berwarna jingga keemasan yang menghiasi langitnya.
Tunggu sebentar. Apakah sebenarnya aku sudah mati? Apakah ini yang dinamakan dengan kehidupan setelah kematian? Apakah aku sedang berada di surga saat ini? Kalau iya lalu agama mana yang benar? Mengapa mereka menyebut surga dengan sebutan Xylon?
Bruukkk!
Tubuhku dilempar begitu saja ke pasir yang tertutupi salju di pinggir pantai. Oke. Terima kasih sudah menyadarkanku. Tentu saja ini bukan surga dan aku belum mati. Mana mungkin surga memilih orang kasar seperti dia untuk dipekerjakan. Lalu apakah ini neraka? Oh, Tidak juga. Tempat ini terlalu bagus untuk disebut neraka. Dan aku... tidak mungkin berakhir di neraka.
Aku mengusap-usap bokongku yang kesakitan sebelum akhirnya menyadari bahwa saat ini aku sedang menjadi bahan tontonan kelima orang yang berdiri di hadapanku. Orang-orang yang tampilannya sama dengan mereka yang menangkapku dua hari yang lalu.
"Angkat tanganmu." ujar salah satu diantara mereka. Seseorang yang paling jangkung. Suara yang belum pernah kudengar sebelumnya.
Aku mengikutinya instruksinya. Aku mengangkat kedua tanganku ke atas dan mereka pun segera menodongkan senjata laras panjang ke arahku. Ya, lima senjata laras panjang yang ujungnya mengarah padaku.
![](https://img.wattpad.com/cover/242219624-288-k740350.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tale of Xylon
Fantasy"XYLON : Sebuah negara monarki dari Planet Arcas yang ada pada Manhwa fenomenal berjudul "The Tale of Xylon" yang ditulis oleh Lee Hyun Soo pada tahun 2010. Manhwa tersebut terkenal sebagai kisah terkutuk karena komikusnya yang hilang secara misteri...