03 : Alliance

561 106 10
                                        

Agios Camp, Distrik Alpha, Xylon

ROSÉ

Oke. Aku mulai sedikit mengerti. Itulah sebabnya beberapa dari Xylonity yang kutemui sebelumnya sudah berubah menjadi mahkluk mengerikan. Lalu mengapa ia memilih pelaku kriminal dalam timnya? Bukankah mereka lebih berpotensi membelot dan tergoda?

"Menurutmu mengapa aku memilih pelaku kriminal Xylon dalam aliansiku?" tanyanya seolah bisa membaca pikiranku. Aku terdiam sesaat sebelum akhirnya mengangkat kedua bahuku.

"Tidak tahu." jawabku sekenanya.

Crux menyeringai. Ia pun perlahan mendekatkan wajahnya padaku lalu berbisik, "Karena mereka kotor. Bahkan iblis pun... tidak menyukai mereka." kata Crux yang membuatku merinding.

Ia terkikik geli ketika melihat ekspresi wajahku.

"Bagaimana? Kau sudah ingin mundur sebelum ikut berperang?" tanyanya.

"Tidak. Aku tetap pada keinginan awal. Aku akan tetap bergabung di aliansimu." jawabku mantap. Bagiku bergabung dengan mereka adalah salah satu kesempatan untuk bertahan hidup.

Crux menyipitkan matanya sebelum akhirnya berdiri sambil memukul meja di hadapannya.

"Oke. Aku akan menerimamu di sini. Satu hal yang harus kau ketahui setelah mengikat kontrak denganku kau tidak akan bisa melarikan diri begitu saja. Kau tidak boleh keluar sebelum misi kita selesai. Kau hanya diizinkan keluar sebelum misi selesai jika kau mati."

Entah terlalu melebih-lebihkan atau memang seperti itu kenyataannya tapi pernyataan Crux yang terakhir sejujurnya membuat nyaliku ciut lagi sebelum akhirnya melihat Lisa mengedipkan matanya padaku seolah berkata 'sudah, terima saja.'

Aku menarik napas dalam-dalam sesaat sebelum akhirnya menganggukkan kepalaku, "Baik, aku setuju."

"Hmm... aku suka dengan keberanianmu. Sekarang aku akan menjelaskan secara perlahan tentang tujuan dan tugas kita. Tugas utama kita adalah membunuh semua demon yang sedang berkeliaran di Xylon yang hampir berhasil menguasai seluruh Xylonity. Mereka memiliki beberapa wujud untuk itu kau harus hati-hati. Tugas ini akan semakin sulit karena Raja telah menyebarkan foto kami ke seluruh negeri sebagai buronan setelah Baracuda menyadari kehadiranku yang ingin menangkapnya dan alasan lainnya tentu saja karena Raja merasa terancam dengan keberadaan orang-orang ini. Mereka menyebarkan rumor bahwa kami telah bersekutu dengan setan dan harus segera dimusnahkan. Oleh sebab itu kami harus menyembunyikan identitas jika harus pergi berburu. Hampir seluruh Xylonity mempercayai ucapan Raja dan bergabung dengan sekte baru yang diciptakannya. Mereka percaya jika telah bergabung dengan sekte tersebut mereka akan dijauhkan dari iblis padahal kenyataannya setelah bergabung dengan sekte itu satu per satu Xylonity akan dikorbankan untuk santapan Baracuda dan para demon pengikutnya."

"Tunggu dulu. Sejak tadi kau telah menyebut nama Baracuda berulang kali. Sebelumnya boleh aku bertanya siapa dia? Karena saat aku menyebutkan namanya di depan Emily, ia tampak sangat marah."

"Dia adalah tawanan utama dan paling berbahaya dari Underworld yang kabur dan berhasil membutakan Raja Xylon. Dia bisa memakan 20 jiwa manusia dalam satu hari saja belum lagi para demon lain yang menjadi pengikutnya. Emily adalah salah satu penyihir jahat Xylon yang mengikutinya."

Kepalaku mendadak pusing. Kisah yang disampaikan oleh Crux terdengar lebih membingungkan dari sejarah berpisahnya negara Korea Selatan dan Korea Utara. Mungkin karena banyak hal terasa yang irrasional bagiku. Aku masih sibuk memegangi kepalaku yang terasa pusing saat Crux menyodorkan sebuah buku tebal bertuliskan Secret of Xylon.

"Apa lagi ini?" tanyaku bingung. Gila. Dia ingin aku membaca buku sebegini tebalnya?

"Aku tidak suka bekerja sama dengan orang bodoh. Jadi... sebelum kau dilatih aku ingin kau tahu beberapa hal penting yang ada di Xylon. Kau cukup membaca rangkuman di setiap bab." ujarnya yang membuatku mendengus kesal.

The Tale of XylonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang