23 : Sign on The Map

276 76 4
                                    

Halooo! Remember me?
Chapter baru datang 🤗

Terima kasih untuk yg selalu nungguin

Happy reading! ❤
Bantu koreksi typo yaa

Btw jangan suka baca diam-diam tapi nggak ngasi feedback
Nanti kamu bisa tersedot ke Xylon ketemu demon!

👁👄👁

.

.

.

Halanist Forest, District Eta, Xylon

AUTHOR

"Sang pencipta kisah apa maksudnya? Kalian serius akan terus menyembunyikannya dariku?" Matt bertanya sembari menatap tajam pada Lisa dan Justin secara bergantian.

Membuang napas kasar, Lisa lalu berbalik arah dan berjalan pelan sebelum mulai menceritakan secara singkat tentang semua hal yang ia sembunyikan selama ini. Matt mengikuti langkah Lisa sambil mendengarkan informasi yang baru diketahuinya dengan seksama. Setiap informasi yang dilontarkan oleh Lisa sukses membuat Matt tercengang hebat. Ekspresi kaget dan kecewa bergantian memenuhi wajahnya. Namun ekspresi yang terakhir disebutkan adalah respon yang paling mendominasi.

"Ada yang ingin kau tanyakan lebih jauh? Aku akan menjawabnya selagi bisa." Lisa akhirnya berhenti kemudian berbalik menghadap Matt.

Laki-laki itu tertegun sejenak sebelum akhirnya menanggapi, "Jadi maksudmu... semua yang kita lakukan selanjutnya hanya bertujuan untuk mengembalikan Rosé dan Jayden ke tempat asal mereka? Bukan untuk mengembalikan Xylon ke keadaan semula?"

"Hmm... begitulah. Aku tahu ini berat dan sulit diterima. Aku juga merasakan hal yang sama sebelumnya tapi memang hanya itu satu-satunya cara untuk mengakhiri semua kekacauan ini."

Tepat setelah Lisa menyelesaikan pernyataannya tiba-tiba terdengar suara derap langkah sekelompok orang yang semakin lama semakin dekat. Tak hanya itu, bunyi gesekan pistol dan senjata laras panjang juga turut tertangkap oleh gendang telinga mereka. Ketiganya pun saling bertatapan kemudian mendengus kesal sambil mengedarkan pandangan ke sekeliling-mencari tempat persembunyian.

"Kita bahas nanti. Sepertinya para bedebah itu sudah menyadari keberadaan kita di sini. Kita bertemu lagi di titik berangkat yang tadi." Justin refleks menarik dua pistol dari sabuknya begitu juga dengan Lisa dan Matt.

Matt mengerutkan dahinya, "Kita akan berpencar? Bukannya resiko tertangkap justru akan lebih besar?"

"Tidak karena mereka juga akan melakukan hal yang sama. Ingat, kalau dalam setengah jam ke depan salah satu dari kita belum muncul, itulah saatnya bergerak untuk melaksanakan Plan B, oke?" ucap Lisa seraya mengarahkan pistolnya ke tengah-tengah. Justin dan Matt mengangguk lalu mengetukkan senjata mereka masing-masing pada pistol Lisa sebelum akhirnya berlari gesit ke tiga arah yang berbeda.

"Crux, halo? Kau masih di sana?" tanya Lisa yang berjalan cepat menembus deretan pohon-pohon dan semak-semak untuk bersembunyi. Namun sayangnya tak ada jawaban apa pun dari Crux.

"Jay? Rosé?" ulangnya lagi tapi tetap sama, masih tanpa jawaban. Ia lalu menahan earbuds yang dikenakannya selama beberapa detik untuk mengatifkan fungsi rekam suara yang nanti akan terhubung pada Tim Gamma di Thordos.

"Oke. Sepertinya saat ini kalian sedang menikmati dinginnya Laut Thordos. Aku hanya ingin melaporkan kalau kami sedang dikepung oleh pihak istana di Halanist. Jadi kemungkinan kami akan terlambat tiba di Distrik Epsilon."

PIP!

Pesan berhasil terekam. Lisa kembali fokus pada pelariannya. Suara hentakan kaki yang semakin mendekat membuatnya sedikit panik. Ia kemudian memutuskan untuk masuk ke dalam semak-semak yang cukup tinggi kemudian meletakkan ransel mininya di dasar tanah. Lisa lalu memanjat salah satu pohon terdekat untuk bersembunyi dan mengatur strategi penyerangan berikutnya. Gadis itu hampir terjungkal ketika keseimbangan kakinya terganggu.

The Tale of XylonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang