Tentang kehidupan
Bermula dari hal yang secara harfiah sepatutnya sudah diketahui, diisi oleh ruh lantas lahir ke dunia sebagai jiwa raga suci berwujud bayi, yang kelak akan tumbuh, mengenal jadi diri dan akhirnya tahu bahwa dirinya pernah menjadi bayi. Hidup, entah sampai kapan, setidaknya tahu bahwa yang menunggu di depan sana itu mati.
Semakin beranjak dewasa, semakin mengenal dunia. Tentang kehidupan. Tentang beranjak dewasa, tentang tumbuh dan berubah. Tentang pengalaman yang melalui proses mencapai suatu hal. Tentang pasang surut, jatuh dan bangkit.
Tentang kehidupan yang semakin beranjak dewasa semakin banyak pertanyaan yang bolehjadi jawabannya tak perlu dipertanyakan.
Tentang kehidupan yang semakin lama hidup semakin menjadi membingungkan. Hendak kemana hidup ini dibawa? Kemanakah pemberhentian selanjutnya? Apa yang sudah kulakukan semasa hidup?
Manusia, lumrah saja. Serba salah.
Setidaknya kita tahu, tentang kehidupan. Siapapun jiwa-jiwa penasaran yang membaca kalimat ini, masih hidupkah? Sehatkah? Maka ingatlah untuk tidak perlu membuang-buang waktu, hidup menanyakan hal yang tidak perlu. Hiduplah, dengan menghabiskan waktu tidak hanya mencsri tahu namun juga berusaha sungguh-sungguh. Terus melangkah maju hingga kehidupan baru menunggu, menjemput.
Tentang kematian.
Hal yang tidak semuanya pernah merasakan 'hidup' terlebih dahulu. Hal yang terjadi pada banyak orang yang tidak sempat menjalani kehidupan kanak-kanak, remaja, ataupun dewasanya. Hal yang terjadi secara pasti. Tidak pilih-pilih sudah sesuai porsi.
Takutkah?
Aku hanya takut pada apa yang menunggu setelah merasakannya.
Kalaupun mati, maka matilah.
Tapi sadar diri, aku sendiri juga makhluk hina. Tidak punya kuasa apa-apa pada semesta.
Kematian, terjadilah. Kematian terjadi, melahirkan sesuatu lagi, perpisahan.
Tentang pertemuan.
Mulanya berawal dari banyak hal. Berbeda-beda pula, pun begitu mengesankan tiap orangnya. Benar? Manusia unik dengan bagaimana cara mereka datang dan pergi. Kalaupun ada pertemuan yang paling mengesankan itu tentang bagaimana hubungan mereka setelah pertemuan itu.
Aku menghargai semua pertemuan yang kulalui. Bermakna atau tidak, teringat atau tidak. Setidaknya, aku pernah lewat secara tidak sengaja dalam garis takdirnya.
Maka, siapapun itu yang menjadi lebih dalam garis hidupmu. Hargailah ia. Siapapun itu yang singgah amat lama, menetap setia, tidak mengucapkan pesan sampai jumpa, hargailah ia. Tentang sahabatmu yang tidak sengaja dari duduk berdekatan, sampai kekasihmu yang hanya tak sengaja saling pandang.
Pertemuan, semuanya indah.
Perpisahan jadi lawan mainnya.
Tentang perpisahan.
Pepatah tentang setiap ada pertemuan pasti ada perpisahan. Bedanya, dipisahkan waktu, keadaan, atau Tuhan? Apakah terpisah secara baik-baik? Terpaksa? Penuh kesedihan dan berakhirnya seluruh sarana untuk menghubungi.
Barangkali, seperti seseorang yang habis putus cinta, sudah pisahnya tidak baik-baik, blokir semua sosmed pula.
Tentang perpisahan, tidak selamanya menyedihkan. Jika diambil sisi baiknya, hikmahnya, menyimpan kenangannya, lantas rela.
Akan indah-indah saja.
Jika nanti bertemu lagi, tinggal bersiap untuk perpisahan berikutnya.
Tentang-- kehidupan sejatinya selalu diisi berbagai hal yang berkebalikan namun saling melengkapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Come Here
Poetry[bisikannya tak terdengar] *** Tentang ketidaksempurnaan. Aku dan egoisme. Aku dan menyerah. Aku dan suka duka. Aku dan semesta. Aku dan lelah. Aku dan rasa yang tak pernah terucap kata. Aku dan manusia. Aku dan pemilik semesta. Bagaimana dengan, ki...