kita semua gelap dan terang - poetry

29 2 0
                                    

Barangkali palsu hanya ilusi belaka
Kontradiksi berbuih pasal pribadi yang berdusta
Saat ini kubicarakan soal muka dua
Benar, munafik namanya-- buruk, teramat mengada-ada.

Tak ada yang asli diantara kita
Semuanya palsu pada jalannya
Keliru pada segala macam tutur kata
Yang mendengar pun salah kaprah.

Hendakku disini memberi pandang--
Soal betapa semuanya amat benderang
Jangan tutup matamu, sayang
Jangan melihat terlalu dalam, nyatanya kita semua sudah tenggelam.

Manusia selalu punya topengnya
Menutup sisi kelam rapat-rapat
Menerangkan sisi terang benderang
Bersikap seakan tak ada celah diantara sikapnya yang indah.

Hingga kala topeng itu meretak
Lantas segala usaha keras tuk sembunyi itu rusak
Tinggallah sisi terang
Celah kelam jadi masalah
Siapalah yang puas akan sisi buruk orang lain yang tersingkap.

Kontradiksi itu nyata-
Manusia mengada-ada pasal palsunya manusia lainnya.
Puas hati mengecap lain diri lebih buruk darinya
Barangkali belum mengerti, bahwa dirinya pun sama.

Terang dan kelam, asli dan palsu. Manusia penuh akan semua itu.
Misteri yang tak usah diselami terlalu jauh
Hukum alam yang semakin berusaha ditegakkan semakin berujung salah.

Agaknya benar itu semua hanya keyakinan masing-masing jiwa
Mengecap diri sendiri muka dua
Atau orang lain yang banyak gaya
Aku pun tak punya hak untuk memberi pandangan sesad apa-apa.

Hanya saja, terlalu lucu untuk dibiarkan dalam kepala
Manusia terbentuk dengan berbagai hal di sekitarnya
Siapa yang tau dirinya bagaimana? Terbentuk dari apa-apa macam apa?
Mereka sendiri pun tak tahu.

Maka baiknya kita pun tak perlu menilai begitu yakin.
Nyatanya memang ilusi saja
Dua sisi itu alamiah, sudah sebagaimana mestinya.
Sisi mana yang ingin kau ludah?
Sisi mana yang ingin kau perindah?

Semuanya menjadi satu dalam tiap jiwa, tiap pribadi, tiap misteri.

***

A/N;

Maapkan, lagi galau.

25-04-21

Don't Come HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang