Luka kian membius
Para pujangga menghirup candu
Ketika darah mewangi
Sayat dadaku, hatiku remukKetika obat hati adalah cinta
Para pujangga menghirup candu
Sadarkah dia? Sadarkah dia?
Sayat dadanya, hatinya remukBarangkali perihnya sudah menggurita
Melekat dalam senyapnya hati yang terluka
Para pujangga jadi pendurja
Makin tersesat, makin tersayatKetika obat hati adalah cinta
Terbalut kasih tersisip benci
Sadarkah dia? Sadarkah dia?
Gelap tatapnya, redup hatinya
Merana.***
A/N:
Some collab with Orekasa, he's write da 1&2 baits and then me. Here u see that meaningful awful poem. Luvit.
Its really meaningful, at least for me.
Da tragic love./weird instrument indeed.
04-05-21
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Come Here
Poetry[bisikannya tak terdengar] *** Tentang ketidaksempurnaan. Aku dan egoisme. Aku dan menyerah. Aku dan suka duka. Aku dan semesta. Aku dan lelah. Aku dan rasa yang tak pernah terucap kata. Aku dan manusia. Aku dan pemilik semesta. Bagaimana dengan, ki...