Hentakan langkah, tanda dimula
Satu dua, tombak diasah
Tiga empat, gunung terbelah
Apa lagi selanjutnya? Tak ada titah. Angin tertawaTerdiam hamparan manusia fana
Terheran-heran dengan pemandangan nyata tak nyata
Permainan apa ini? Siapa dalangnya?
Tak ada jawaban, langit menghitam.Bukan huru-hara kebahagiaan
Ataupun konser kesenangan
Drum kematian mulai ambil bagian
Disusul kilat cahaya, bungkam daratanKeputusasaan itu kian memekakkan telinga
Manusia bak seonggok serangga, meronta- tersiksa
Bertanya-tanya, meskipun tak ada jawabnya
Salahkah? Langkah mereka yang menuntunnya.Tergiur ego, terbawa nafsu
Seluruh indra, terbius indah buana
Terjerat oleh ia sang pemberi karma
Tak bisa melangkah, perlahan disapu semestaApalah itu harapan semu?
Manusia bodoh, tak berilmu
Pun bila diberi kesempatan satu langkah lagi
Mereka tetap akan terjerat, mati di tempatTanpa sadar sama sekali bahwa,
Inilah akhirat****
8-12-22
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Come Here
Poesía[bisikannya tak terdengar] *** Tentang ketidaksempurnaan. Aku dan egoisme. Aku dan menyerah. Aku dan suka duka. Aku dan semesta. Aku dan lelah. Aku dan rasa yang tak pernah terucap kata. Aku dan manusia. Aku dan pemilik semesta. Bagaimana dengan, ki...