*Tak Berjudul*
Sejujurnya aku sedikit lupa
Bagaimana caranya menempelkan jiwa pada ketikan?
Bagaimana itu– cara merasakan?
Apa aku hanya perlu pikirkan?Rasanya tidak nyata.
Terlalu palsu untuk dibuat indah
Haruskah aku pura-pura saja?
Sudah jauh melangkah, sakit sedikit tak mengapa.Sejujurnya aku sedikit rindu
Apaya? Tidak tahu.
Dia mencari-cari eksistensi semu
Yang entah pernah ada, atau apalah. Tak tahu.Dia cukup sederhana, tapi kusut
Dia punya rumah, tapi tersangkut
Dia bahagia, meski sedikit-pura-pura
Tersesat dalam taman fatamorgana, tak mengapa.Bagaimana ya.
Lama-lama, ada yang salah
Apaya?
Tak bisa ditelaah.Dia pernah bahagia, pada tempatnya
Dia bersyukur.
Orang-orang baik mendekapnya hangat
Rasanya menjerat, tapi tak cukup membuat sesak.Apaya? Bertahun-tahun.
Dia yang salah? Tidak. Aku.
Cintanya terlalu besar
Fatamorgananya terlalu indahTidak ada yang salah.
Terlalu indah, sampai aku takut.
Meskipun dia memutuskan pergi
Mekarnya semanggi, semoga tak tersakiti.Maaf, jika dia hanya numpang singgah
Dan menyakiti.
Bebal pikirannya.
Keras kepala dia.
Tak kutemukan eksistensi yang kupuja.Nyatanya, memang berat menjadi nyata.
***
A/N ; Karena gak pernah mengabadikan ceritaku sendiri. Aku gak bisa buat seindah biasanya.
14-04-23
Hari terakhir pendaftaran snbt ya? Haha
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Come Here
Poetry[bisikannya tak terdengar] *** Tentang ketidaksempurnaan. Aku dan egoisme. Aku dan menyerah. Aku dan suka duka. Aku dan semesta. Aku dan lelah. Aku dan rasa yang tak pernah terucap kata. Aku dan manusia. Aku dan pemilik semesta. Bagaimana dengan, ki...