terbelah jiwaku di masa lalu - poetry

28 2 0
                                    

Terbelah jiwaku di masa lalu
Menangisi perih yang tak berarti
Bertumbuh tanpa sempat kusadari
Benjana terisi, memori pun pulih.

Terbelah jiwaku di masa lalu
Menuliskan surat buatku di masa ini
Bertanya lagi, sudah sampai mana kau berlari
Tertahan napasku, benarkah sudah sejauh ini kulalui?

Terbelah jiwaku di masa lalu
Membaca sajak yang tak kenal tonggak
Jemari kecil di masa lalu itu menulis sajak tak berakhlak
Bahagiakah aku di masa itu? Tanyamu.

Terbelah jiwaku di masa lalu
Aku tak tahu masa mana yang kau maksud
Terbelah jiwaku kala kusadari kau adalah aku
Aku di masa lalu
Yang belum kenal masa-masa berontak dan merasa paling terdesak.

Kau tahu, diriku.
Jika kubalas sajakmu,
Maka yang ingin kuselesaikan adalah urusan kita
Betapa kau selalu bahagia di masa sana
Benarkah?

Kau menulisnya tanpa tahu apa yang hendak kau tanya
Kau membuatku sedikit terluka
Jiwaku terbelah, hendak menjemputmu arungi masa ini bersama
Pernahkah terbayang olehmu betapa rumitnya dunia?

Masa-masa remajaku tidak seindah yang kau duga
Meski memang indah-indah saja
Aku terlalu banyak bicara
Benjanaku penuh akan hal-hal yang tak perlu.

Terbelah jiwaku, segenap hati ingin lindungimu
Terimakasih, sudah membentukku
Tapi jangan terlalu berharap, sebab kecewaku jadi benci
Tak kan kubuat jiwamu mati disini.

Tetaplah mencari
Aku juga, tidak akan berhenti.
Meski jiwa-jiwa kita tak sanggup lagi diterjang ambisi
Setidaknya, kau dan aku belum mati.

Tidak sekarang, barangkali nanti.
Pun, dengan jawaban yang tak pasti.

****
A/N;

Duh, jadi panjang lagi;-; ingin tulis senandika tapi bahasannya ga cocok buat pake bahasa manusia normal.

17-03-21

Don't Come HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang