entah - senandika

31 2 0
                                    

Pernah dengar pepatah kalau tidak tahu apa-apa bisa jadi adalah berkah?

Andai itu benar ...

... maka, selama ini tahuku adalah petaka.

Andai itu benar, maka apa peduliku soal mengetik banyak sampah?

Aku tahu.

Aku tahu aku hanya pura-pura tidak tahu.

Diamlah kalian orang-orang yang merasa hidupnya biasa saja.

Yang berpikir orang sepertiku barangkali hanya mencintai kepura-puraan, drama atau sakit yang berlebihan.

Diamlah jika tidak tahu bagaimana caranya merasakan.

Tidak ada yang berlebihan, tidak ada kejujuran.

Seberapa banyak "kali" saat aku berusaha untuk bersikap biasa saja.

Aku membohongi tiap sudut tubuhku.

Ketika sesuatu meneriakkan "ingin"

Mulut terkatup rapat

Tangan terkepal

Mata menatap tak membendung tangis

Hanya saja, syukur napasku tidak ikut terhenti.

Di detik-detik paling membohongi diri sendiri itu.

Aku benar-benar lupa.

Aku merasa seperti setahap lebih dewasa.

Menekan emosi yang tak harus kubagi.

Aku merasa sedikit lebih tinggi.

Namun disaat bersamaan juga ... sakit hati.

Kenapa manusia memilih jalan yang menyakiti diri mereka sendiri?

Marahlah jika kau merasa itu perlu.

Katakanlah apa yang kau tahu.

Aku sungguh ingin teriak saat ini.

Bisakah seseorang bayangkan betapa bingungnya aku?

Betapa aku sangat ingin menguraikan perasaanku. Memperbaikinya.

Aku tidak bisa.

Kau tahu apa yang benar-benar membuatku marah saat kuketik ini?

Saat hidup seseorang terkena masalah,

Lantas, manusia sampah menyarankannya, "biasa ajalah, kamu tuh terlalu perasa."

Betapa sialnya, dia tidak tahu apa-apa.

Dalam segala konteks yang kusebutkan, aku adalah si manusia sampah dan orang yang terkena masalah.

Em, boong.

Aku tidak pernah mau menuliskan aku sebagai aku dalam kisah yang kutuliskan.

***

A/N:

12-05-21

What the hell.

Oh iya! Mohon maaf lahir dan batin.
Aku tau aku banyak banget salah, terutama yang sering baca.

Maap ya, /wink

Don't Come HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang