P R O L O G

7.9K 583 18
                                    

Sakura menghentikan langkahnya sambil melepas sebelah headsetnya. Berbalik lalu menatap sinis pada lelaki yang selalu mengusik kehidupan damainya di sekolah ini. Ia tak suka lelaki itu, berbeda dengan kebanyakan siswi yang menggilainya karena tampan dan kaya raya, Sakura sebaliknya. Sasuke itu kasar, sombong, suka membully terutama dirinya. Pernah terlintas, apakah lelaki itu tak punya saudara perempuan? Sehingga tega melakukan hal yang tak baik padanya. Memang tak sampai melakukan kekerasan fisik tapi tetap saja Sakura tak suka itu.

"Berhenti mengikutiku" protes Sakura, nada bicaranya meninggi sendirinya. Siapapun yang berada di posisinya pasti tak akan suka jika diikuti dan terus dikatai oleh lelaki sombong itu.

Sasuke menyeringai licik. Dan demi apapun Sakura benci melihatnya, hanya karena orang tuanya pemilik sekolah ini, dia selalu semau dan sesukanya.

"Kau orang pertama yang meneriakiku di sekolah ini"

"Lalu kau pikir aku peduli? Lebih baik kau pergi saja, aku tak suka jika berada di dekatmu"

"Ck, jangan munafik. Kau hanya berpura-pura jual mahal agar aku terus mengejarmu bukan" ucap Sasuke sambil melipat kedua tangannya di dada. Ia terus memperhatikan gerak-gerik gadis itu.

"Terserah apa katamu, aku tak peduli. Menjauh dariku" teriak Sakura kesal, beruntung di taman tak ada orang kalau ada bisa saja ia akan mendapatkan tatapan sinis dari para penggila Uchiha bungsu itu.

"Berani sekali kau mengusirku"

"Kenapa juga aku harus takut?" Tantang gadis itu. Padahal hatinya merasa takut, kalau sampai ia dikeluarkan dari sekolah habislah.

"Hn" pada akhirnya lelaki itu memberikannya setilan di dahi dan pergi begitu saja dengan wajah menyebalkan. Meninggalkan Sakura yang tengah menahan diri untuk tidak mengamuk, ia sangat kesal dengan lelaki itu, ia juga tak suka.

Mengelus jidatnya yang terasa berdenyut, Sakura mengumpat segala sumpah serapah sambil merogoh ponselnya dari saku roknya.

Segera saja menelepon kontak seseorang yang mampu membuatnya tenang. Ia akan mengeluarkan keluh kesahnya pada orang tersebut, bagaimana pun juga ia lelah jika diikuti terus oleh Sasuke, entah apa maunya lelaki itu.

Terdengar suara seseorang di seberang sana, teleponnya telah diangkat.

"Iya Saki, ada apa?"

"Huwaa Keiji-kun kau harus mendengar keluhanku hari ini!!!"

Dan cerita dimulai dari sini.

.

.

.

Bersambung...
Vote & komen...

.

.

.

Note:

Demi apa tangan aku gatel banget pengen buat cerita baru😭 ide cerita ini memang udah lama, kesampaian ngerjain baru ini aja.

Pantau terus yah nih cerita sampai habis, dijamin seru kok. Aku aja greget pengen ngetik sampai habis, tapi jadwal madat. Aku lagi sibuk-sibuk ujian untuk kelulusan nanti. Makanya jarang up, maaf yahh.

Sebagai pengalihan sementara ini aja dulu.

Kalo kalian suka, bentar aku langsung up bagian selanjutnya.

REAL OR NOT ? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang