E M P A T B E L A S

2.3K 351 21
                                    

Benda pipih itu terus menarik perhatiannya sedari tadi, bahkan tak menghiraukan panggilan kekasihnya. Sabar, katakan pada Sasuke untuk menunggu hingga kekasih pinknya puas memperhatikan ponsel keluaran terbaru tersebut.

Wajah Sakura beberapa hari belakangan ini sedang berseri-seri bahagia, ia sadar itu. Dan alasannya karena ponsel tersebut.

Setelah sekian lama mengumpulkan uang, bahkan uang sakunya tak digunakan serta bersusah payah membantu ibunya, akhirnya Sakura bisa membeli ponsel tersebut. Betapa ia bahagia, sudah lama ia menanti hari-hari ini. Ponsel lamanya sedikit-sedikit masuk pemberitahuan untuk membersihkan file, namun sekarang ia akan terbebas dari pemberitahuan itu karena ponselnya kini memiliki ram yang sangat-sangat besar, sama seperti milik kekasihnya. Tidak-tidak, Sasuke memang sudah mempunyainya sejak pertama kali keluar tipe baru itu.

"Saki, kau tak mendengarku dari tadi?"

Sontak Sakura terkejut ketika Sasuke menepuk pundaknya. Ia yang tengah menatap ponselnya kini menoleh pada kekasihnya yang terlihat menyedihkan. Wah berapa lama ia menelantarkan Sasuke?.

"Hehehe maaf, aku tadi melihat ponselku"

"Ck ponselmu tak akan lari" Sasuke berdecak kesal, lalu menarik kekasihnya agar duduk di sampingnya. Sakura terkekeh geli melihatnya, Sasuke semakin hari semakin posessif. Tapi memang dari dulu saat menjadi Keiji pun dia seperti itu, ia tak terkejut lagi.

Bisa dirasakan tangan Sasuke menyingirkan anak rambut yang menutupi jidatnya. Lalu setelahnya kecupan singkat diberikan lelaki itu untuk bibirnya. "Dari tadi kau belum memakan apapun, kau tak lapar?"

Menggeleng pelan, memang ia tak merasa lapar semenjak datang ke apartemen kekasihnya ini. Karena sedari tadi ia terus memperhatikan ponselnya, tak ada waktu untuk merasa lapar. Oke Sakura benar-benar berlebihan. Tapi seperti itulah jika membeli sesuatu dengan uang sendiri, apalagi ia sempat tak menggunakan uang sakunya.

"Aku masih kenyang" ia menjawab sambil menoleh pada ponselnya yang diletakkan di atas meja. Hanya beberapa detik hingga Sasuke kembali membalikkan kepalanya agar menatap wajahnya itu. Ah, tingkah Sasuke benar-benar menggemaskan. Bayangkan, ponsel saja dicemburuinya.

"Jangan melihat benda itu terus, lihat aku juga. Ck belakangan ini kau sibuk mengurusnya dan mengabaikanku, aku ingin menghancurkannya saja" terdengar seperti bercurhat memang, namun nyatanya Sakura malah mencubit pinggangnya.

"Kubur dalam-dalam niat jahatmu" Sasuke hanya bisa meringis sambil menahan sakit.

"Aku bercanda"

Berdiri dari duduknya, dan mengabaikan gumaman protes kekasihnya yang menyuruhnya untuk kembali duduk. "Aku tak suka candaanmu" ucap Sakura sambil berjalan menuju dapur.

Mengambil beberapa camilan dan minuman untuk dirinya dan Sasuke di dalam kulkas. Namun sebelum ia berbalik, dikejutkan dengan seseorang yang baru saja keluar dari kamar. Bukan kamar Sasuke, kamar kosong yang satunya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya terkejut, setengah berteriak melihat penampilan orang itu. Wajah bantalnya kentara sekali jika baru saja bangun.

"Oh Sakura" Naruto menggaruk kepalanya yang tak gatal, "aku menginap disini"

Tak ingin banyak tanya, Sakura pun mengangguk dan kembali pada kekasihnya yang berada di ruang tamu. Membiarkan Naruto yang entah akan melakukan apa.

.

.

.

"Naruto menginap disini?" Sakura bertanya sambil menduduki dirinya di lantai, setelah lebih dulu menaruh camilan mereka di atas meja.

REAL OR NOT ? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang