E N A M B E L A S

2K 331 23
                                    

"Kenapa?" Akhirnya Sakura membuka suara setelah dari tadi hanya ada keheningan diantara keduanya. Baik Sasuke maupun dirinya tak memperlihatkan tanda-tanda akan mengatakan sesuatu, membuatnya jenuh sendiri apalagi dengan Sasuke yang menatapnya intens. Mereka masih berada di teras supermarket, duduk-duduk entah apa.

Ia melihat Sasuke menyandarkan tubuhnya disandaran kursi, lalu merogoh sesuatu disaku jeketnya, entah apa itu Sakura tak peduli, ia hanya ingin Sasuke pergi meninggalkannya disini. Entahlah, ia masih kesal dengan lelaki itu.

Mengeluarkan benda pipih yang persis seperti miliknya, lalu meletakannya di atas meja. Sontak menimbulkan tanda tanya, ada apa dengan ponsel itu, pikirnya.

Seakan telah mengerti maksud Sasuke, ia segera menggeleng. Tidak, sudah dikatakan dari awal kan kalau dirinya tak ingin ganti rugi.

"Ini ponsel--"

"Tidak, aku tak mau itu. Sudah ku bilang kan dari awal tak usah menggantinya"

"Iya Sakura tapi ini--"

"Ku bilang tidak ya tidak" kembali memotong ucapan Sasuke, "pergilah dan bawa benda sialan itu, ck kau hanya akan mengingatkanku pada ponselku. Aku masih kesal dengan kejadian itu, jangan mengingatkannya lagi"

Sasuke jelas tahu dari tatapan gadis pink itu, dia masih marah. Namun Sasuke belum menjelaskan apapun disini, jadi boleh kah ia duduk lebih lama dan menjelaskan semuanya pada Sakura?

Meneggakkan tubuhnya, lalu menarik tangan Sakura menggenggamnya erat. Sudah berapa hari ia tak menggenggam tangan kekasihnya, ck sial Sasuke merindukan gadis itu.

Namun nyatanya ia mendapatkan penolakan penuh, Sakura menarik paksa tangannya. Bahkan melayangkan tatapan tajamanya, gadis itu seolah tak tersentuh sama sekali.

"Dengarkan aku dulu Saki"

Menggeleng cepat, ingatan ponselnya yang terjatuh terus berputar-putar di kepalanya dan wajah Sasuke yang sama sekali tak ada penyesalan membuatnya semakin kesal. Lelaki itu juga harus diberi ganjaran atas perbuatannya sendiri. "Pergilah"

"Kau tak memberiku kesempatan untuk menjelaskan semuanya" dengar, sikap pemaksanya semakin menjadi. Ini yang membuat Sakura kesal sendiri, paling tidak Sasuke haruslah mengerti keadaannya. Ia pasti tak akan terus marah pada lelaki itu, jika saja dirinya diberi kesempatan untuk sendiri.

Kali ini tatapan datar Sakura layangkan pada Sasuke, "kau tak mengerti? Ku bilang pergilah. Jangan karena kau bisa membeli ponsel yang sama itu untukku, dan kau bisa bersikap seenaknya" ucapannya terdengar tajam. Siapapun yang mendengarnya pasti tahu jika gadis itu sedang marah. Ditambah suasana hatinya belakangan ini sedang buruk.

"Kapan aku bersikap seenaknya padamu?" Kali ini bukan hanya Sakura yang mengeluarkan amarahnya. Lelaki itu pun, mungkin saja karena merasa jenuh dengan Sakura yang selalu menyuruhnya pergi tanpa mau mendengar penjelasannya.

"Kau bertanya padaku kapan? Kau tak sadar dengan sikapmu selama ini padaku Sasuke, berpura-pura menjadi Keiji, mempermainkan diriku di dunia nyata dan di dunia maya" suasana seakan mencekam dengan Sakura yang mulai membuka masalah lama mereka. Ia bukan bermaksud mengungkit masa lalu, tapi kesal saja dengan tingkah Sasuke, "kau, ck APA SUSAHNYA UNTUK PERGI DARI SINI" diakhir kata-katanya ia benar-benar berteriak kesal. Hingga membuat penjaga minimarket mengintip mereka dari balik kaca. Mungkin saja lelaki itu terkejut.

Seketika Sasuke berdiri dari duduknya. Wajahnya yang tak kalah emosi dari Sakura, membuat gadis itu menelan ludahnya dengan susah payah. Apakah ia bersikap keterlaluan, tapi ia hanya ingin menyendiri saja untuk beberapa saat hingga suasana hatinya kembali membaik.

REAL OR NOT ? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang