Senyumnya merekah lebar. Alasan dibalik itu berada dalam ponselnya. Tahu apa yang membuatnya sampai melompat kegirangan seperti ini? Catat baik-baik, sekarang tepat jam dua belas malam. Dan ia tak menyangka jika hari ulang tahunnya tiba secepat ini. Lalu apa yang membuatnya sebahagia itu hingga hampir membuat keributan? Alasannya mudah saja. Dia mendapatkan telepon dari kekasihnya. Tanggapannya terlihat berlebihan mungkin, tapi begitulah ia menantikan hari ini cukup lama dan sabar, meski sudah mengetahui jelas siapa sosok Keiji yang sebenarnya tetap saja ia merasa bahagia.
Deretan kata dari Sasuke yang awalnya mengatakan selamat ulang tahun secara singkat dan jelas saat meneleponnya tadi kembali membuatnya tersenyum. Ya, itu kekasihnya sekali. Mana mau Sasuke merangkai kata dengan indah dan panjang, tidak itu adalah hal yang merepotkan untuk Sasuke.
Matanya kembali melirik ponselnya saat bergetar, kekasihnya kembali mengirim pesan.
From:
Sasuke-kunPersiapkan dirimu untuk besok, sayang.
Dan sekarang waktunya tidur. Aku mencintaimu
Sakura kembali melompat di tempat tidurnya. Berharap banyak agar kasur tersebut akan baik-baik saja. Gadis pink itu berlebihan sekali, bahkan belum apapun dia sudah bertingkah seperti itu.
Sudahlah lupakan itu, sekarang Sakura kembali duduk diam tak lupa senyumnya terus terpasang indah di wajahnya. Meski kekasihnya sangat tidak kreatif dalam membuat kejutan tapi ia senang. Padahal sebenarnya Sasuke bisa saja memberikannya kejutan besok hari tampa perlu mengatakan padanya, agar dirinya terkejut. Namun sepertinya, Sasuke memang ingin melakukannya secara terang-terangan. Tak apa, selagi yang melakukannya adalah Sasuke ia tetap menyukainya. Tunggu dulu, kenapa ia bisa sebucin ini pada kekasihnya.
From:
Sasuke-kunTidur atau aku akan menggigit hidungmu
Ia terkejut bukan main saat Sasuke kembali mengiriminya pesan. Lelaki itu entah mempunyai indra keenam atau apa? Kenapa bisa sampai mengetahui jika ia sudah tidur atau belum.
Menghela napas dengan kasar, ia lalu membalas pesan dari Sasuke, sebelum akhirnya memilih tidur. Tak sabar dengan kejutan yang akan didapatnya pada esok hari.
.
.
.
Paginya ia terbangun dengan suara berisik. Mengucek mata sambil menyesuaikan cahaya matahari yang memasuki jendela kamar. Sakura lalu menatap seisi penjuru kamarnya. Kapan kamarnya terhias seperti ini? Ada balon angka dan hiasan lucu lainnya. Ada pula beberapa yang belum digantung rapih.
Menduduki dirinya di tempat tidur, ia lalu mengecek ponselnya untuk melihat pesan dari Sasuke. Namun tak ada.
"Ya tuhan" ia mengernyit bingung melihat ibunya yang terkejut. Ibunya seperti melihat hantu saja.
"Ada apa ibu?" tanyanya dengan nada malas. Ayolah ia masih menyesuaikan diri, ia baru saja bangun.
Terlihat Mebuki menatap ke arah pintu, dimana suaminya yang baru saja masuk. Pria paruh baya itu pun sama terkejut ketika melihat putri mereka yang tengah duduk dengan penampilan berantakannya.
"Kenapa kau sudah bangun?" Tanya Kizashi.
"Karena aku sudah bangun" entahlah Sakura tak memikirkan jawabannya. Ia juga bingung dengan kedua orangtuanya yang begitu terkejut.
"Kan sudah ku bilang apa, putrimu ini tak bisa diberi kejutan. Lihat saja kita bahkan baru menghias kamarnya sekitar 80% tapi dia sudah terbangun" ibunya menggerutu kesal sambil berjalan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL OR NOT ? (End)
FanfictionPilih lelaki di dunia nyata namun mengesalkan atau lelaki di dunia maya yang membuat hari-harimu berwarna? _ Disclaimer : ©️ Masashi Kishimoto Real Or Not ? (2021) By : @Adluvv