Terbangun dari tidur, suasana kamar terasa lain. Beberapa saat digunakan untuk mengumpulkan kesadarannya. Hingga ia menyadari jika tak berada di wilayah kekuasaannya, baru teringat jika ia berada di apartemen Sasuke.
Menduduki tubuhnya dengan mata yang masih tertutup setengah. Namun ia masih bisa melihat samar-sama Sasuke yang sedang duduk bersantai di balkon kamarnya.
Merasa dirinya sudah tak semengantuk tadi, Sakura memilih beranjak dan berjalan menuju kekasihnya.
"Kau terlihat segar" ucap Sasuke, sedikit menggeser untuk memberikan Sakura duduk. Gadis itu pun segera menduduki dirinya di samping Sasuke meski sedikit berhimpitan.
"Mengantuk lebih jelasnya" gumam Sakura pelan sambil memeluk kekasihnya, mencari tempat nyaman dan hangat pada dada bidang lelaki itu.
"Lanjutkan saja tidurmu"
Sakura menggeleng cepat, kalau melanjutkan tidur bisa-bisanya ia malah terbangun pagi. Dan sudah pasti ibunya akan mempertanyakan kenapa ia bisa pulang pagi hari. Ingat saja meski kedua orangtuanya memberinya kebebasan, bukan berati bisa melakukan sesuatu seenaknya.
Rasanya ada yang kurang disini. Sakura melepaskan pelukannya, mengernyit bingung sambil berusaha mengingat sesuatu. Hanya butuh beberapa detik hingga kembali mengingatnya. Menepuk jidatnya, ia melupakan ponsel kesayangannya.
"Mana ponselku" katanya cepat. Wajah kantuk yang tadi Sasuke lihat entah hilang kemana, digantikan dengan wajah panik. Apa-apaan gadis itu, siapa juga yang akan mengambil ponselnya yang sudah tentu aman karena berada di dalam apartemen.
"Ada dikantongku" jawab Sasuke sambil melirik kantong sweternya, Sakura ikut melirik. Dan akan mengambilnya, namun sebelum itu terjadi Sasuke lebih dulu mengambilnya dan mengangkat tinggi-tinggi. Kalau Sakura memegang ponselnya, sudah pasti ia akan dilantarkan. Jadi biarkan saja ponsel itu ada padanya, setelah ini baru akan dikembalikannya.
"Kembalikan ponselku"
Bibirnya merengut kesal, Sasuke itu menyebalkan kalau sudah cemburu. Padahal hanya ponsel saja, kenapa juga harus cemburu? Tidak masuk akal sekali.
Berusaha mengambil alih ponsel tersebut dan Sasuke dengan lihai menghindar. Sekarang bahkan dia berdiri dari duduknya, wah kelihatan sekali jika lelaki itu ingin mengerjainya. Dia tak tahu kah jika Sakura itu gadis lincah, ya hanya untuk keadaaan seperti ini sih.
Ikut berdiri dan terus berusaha. Tinggi Sasuke beda jauh dengannya, dan tentu itu membuatnya sedikit kesulitan. Beberapa kali melompat sambil mengangkat tangannya untuk mencapai ponsel tersebut, nyatanya tetap percuma saja.
"Sasuu" rengekannya mulai terdengar.
Sasuke sama sekali tak luluh, "tidak, ku kembalikan kalau kau akan pulang saja"
"Jangan bertingkah seperti itu, aku hanya ingin melihat chat masuk saja"
"Sejak kapan kau peduli dengan chat masuk, selain dariku?" Dia semakin menyebalkan. Tangannya pun tak turun, membuat Sakura harus memutar otak agar ponselnya segera didapatkan.
Berdecak kesal, kenapa ia bodoh sekali. Ada kursi disini, tentu saja itu bisa digunakan untuk membantunya.
Segera saja ia berdiri di kursi. Benar saja, ia bisa mencapai tinggi Sasuke. Dasar bodoh, tahu begini dari tadi ia berdiri di atas kursi saja.
"Kembalikan Sasu"
"Tidak Sayang, ayolah kau tak sabaran sekali" Sasuke masih menghindar, dia bahkan mundur hingga mendekat di pembatas balkon agar Sakura tak menggapainya.
Dan Sakura dengan segala kelincahan yang dipunya menggeser kursi tersebut. Kembali menaiki kursi untuk menggapai ponselnya.
Sasuke sekarang tersudut, wajah lelaki itu bahkan terlihat kesal ketika Sakura mampu mengelabui kelicikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL OR NOT ? (End)
Hayran KurguPilih lelaki di dunia nyata namun mengesalkan atau lelaki di dunia maya yang membuat hari-harimu berwarna? _ Disclaimer : ©️ Masashi Kishimoto Real Or Not ? (2021) By : @Adluvv