Sakura menggeram kesal ketika rasa kantuk kembali menyerangnya. Ini semua karena Tenten, cepol itu memaksanya bercerita. Dan akhirnya ia mendongeng sampai tengah malam, bahkan kedai ibunya hampir ditutup karena sudah melewati jamnya.
Awal dari pertama kenal lewat game, hingga tumbuh rasa suka, dan sampai mereka menjalin hubungan Ldr. Semua ia ceritakan, tak ada yang terlewati karena Tenten terus mendesaknya.
Gadis itu bahkan terlihat menggeleng-gelengkan kepalanya karena tak percaya jika Sakura mampu menjalin hubungan jarak jauh hampir setengah tahun. Ditahunya, Sakura itu hanya suka bermain game dan mendengar musik, namun tenyata diam-diam juga mempunyai kekasih.
Semalam ia juga mengatakan akan bertemu dengan Keiji saat hari ulang tahunnya. Tenten tentu saja memberikannya godaan, karena sebentar lagi ia akan berulang tahun.
"Aku mengantuk sekali" keluhnya sambil memainkan penanya. Entah kemana Tenten pergi. Sejak bel istirahat berbunyi, gadis itu segera meninggalkan kelas setelah lebih dulu berpamitan padanya.
"Sakura" Sakura mengangkat kepalanya yang tenggelam di atas meja. Meski matanya terasa berat, ia tetap memberikan senyum pada lelaki itu.
"Yaa?"
"Ada yang ingin aku katakan padamu" ujar Sasori. Wajah lelaki itu terlihat berseri, dan Sakura tak tahu itu karena apa.
"Oh ya, apa itu?"
Sasori terlihat sedang memikirkan sesuatu, ia melihat sekeliling kelas yang sunyi. Kemudian memilih menduduki dirinya di bangku yang baru saja diambilnya dari meja sebelah.
"Ini tentang hubungan kita"
"Tunggu, apa?"
.
.
.
"Teme cepat ke atas, bantu aku. Mereka disini banyak" Naruto dengan hebohnya berteriak di hadapan Sasuke. Padahal tanpa berteriak pun Sasuke tetap akan ke atas untuk membantu Naruto.
Saat ini mereka tengah berada di atap sekolah. Dan menggunakan waktu istirahat dengan bermain game online. Satu-satunya cara untuk mengisi waktu luang. Sasuke sudah insaf, ia tak ingin lagi membully anak-anak lain. Bukan tanpa alasan memang, ayahnya mengetahui hal buruk tersebut, dan mengancam dirinya, jika ia masih melakukan pembullyan, namanya akan dikeluarkan dari daftar pewaris perusahaan.
"Naruto bodoh, bersembunyi jangan maju sendiri"
"Santai teme"
"Hn, aku akan mengecoh mereka dan kau bunuh salah satunya" kata Sasuke, "cepat maju"
"Wahh aku suka strategimu" puji Naruto pada Sasuke. Karena seperti ucapannya sebelumnya, lawan mereka langsung mati tanpa adanya perlawanan.
"Ke bawah Naruto, disini biar ku atasi" Naruto mengangguk tanda setuju.
Dan selanjutnya hanya terdengar suara dari game serta suara Naruto yang mengumpat ketika ia dikeroyok dalam permainan tersebut. Sasuke sendiri santai saja, karena ia sudah terbiasa dengan game ini.
"Tema, kau tak melihat keberadaan pinkymu?"
"Siapa? Sakura? Dia mungkin berada di kelas" Sasuke masih asik membabat habis lawan mainnya, "aku tak ingin mengganggunya"
"Tumben sekali kau tak mengganggunya"
"Sesekali biarkan dia menikmati waktu tenangnya tak apa. Selagi dia tak dekat-dekat dengan laki-laki lain, masih aman"
"Kau ini, kenapa tak jujur saja"
"Tentang apa?"
"Perasaanmu dan semuanya, aku kasihan juga melihatnya yang selalu akan meledak jika berada di dekatmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL OR NOT ? (End)
FanfictionPilih lelaki di dunia nyata namun mengesalkan atau lelaki di dunia maya yang membuat hari-harimu berwarna? _ Disclaimer : ©️ Masashi Kishimoto Real Or Not ? (2021) By : @Adluvv