Ia cukup terkejut ketika mendapati kekasihnya yang marah-marah, padahal ia belum mengeluarkan sepatah kata pun semenjak mengangkat panggilan lelaki itu. Oke, ia memang salah tak mengangkat panggilan dari Keiji karena tadi ia menemani Sasori makan, tapi tak mungkin kan membiarkan lelaki itu sendiri, kan ia yang mengajak Sasori.
"Kau ini kenapa?"
"Kau bertanya kenapa? Darimana saja kau? Aku meneleponmu dari tadi tak kau angkat, ku kirim pesan pun tak kau balas. Kenapa ada sesuatu yang lebih penting dariku?" Keiji itu lelaki posesif, jarang dia akan cemburu ataupun curiga tapi sekali itu terjadi maka akan ada perdebatan di antara mereka berdua.
"Maaf, aku tak tahu jika kau meneleponku. Ponselku sedari tadi di kantong, aku membuatnya hening" terus terang ini salahnya sendiri, seharusnya ia mengaktifkan nada ponselnya, dan hal ini tak akan terjadi.
"Memangnya kau darimana saja?"
Sakura mengernyit heran, pertanyaan Keiji penuh nada curiga, seolah ia ketahuan berbohong dan terus menutupinya dengan segala alasan.
"Dari sekolah, tentu saja" jawabnya.
"Jangan membohongiku"
"Sejak kapan aku membohongimu?" Lama-lama kesal juga.
"Ck katakan saja kau darimana. Tak biasanya kau tak mengangkat panggilanku"
"Kenapa kau berkata seperti itu padaku? Seolah-olah aku tengah berbohong. Kau tahu jelas aku tak pernah berbohong padamu jika berkaitan dengan hubungan kita"
Ia mendengar jelas suara tarikan napas lelaki itu. Keiji terdengar gusar dan kacau, entahlah mungkin itu hanya spekulasinya.
"Aku hanya menyuruhmu mengatakan kau dari mana Sakura? Dari mana? Bukan menyuruhmu menjelaskan tentang bohong atau tidak"
"Sudah ku jawab sedari tadi, aku dari sekolah. Tentu saja, aku jarang jalan-jalan keluar"
"Benarkah?"
"Ck iya iya"
"Syukurlah aku hanya khawatir padamu. Maaf, aku ya kau tahu aku bagaimana bukan?"
"Hmm iya tak apa. Aku baru selesai mandi saat kau menelepon ke 16 kalinya" ucap Sakura sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur. "Oh iya aku baru ingat"
"Apa?" Dengar nada bicaranya terdengar menyeramkan. Bukannya tadi mereka baru maaf-maafan?
"Aku tadi pulang sekolah bersama Sasori"
"Ohh, HAA?" Sakura yakin seratus persen kekasihnya itu pasti bangkit dari duduk atau tidurnya. "Sasori siapa? Aku tak tahu jika kau mempunyai teman lelaki bernama Sasori"
"Ah iya dia teman baruku, dia yang mengatarku pulang tadi"
"Lalu?"
"Ya seperti itu, dia baik dan tidak rabies seperti Sasuke. Sebenarnya aku tak ingin pulang bersamanya tadi, tapi saat aku melihat Sasuke, aku segera menerima tawarannya"
"Ini pertama dan terakhirnya kau pulang dengan Saori itu"
"Hey namanya Sasori... tunggu, kenapa begitu?" Tanya Sakura bingung.
"Aku tak suka kau dekat-dekat dengan lelaki lain"
"Sasuke juga suka menggangguku, pantat ayam sialan itu bahkan bersikap buruk padaku tapi kenapa kau tak pernah melarang?"
Wah suasana kembali memanas. Sakura bukannya tak mau kalah, hanya saja menurutnya Sasori itu lelaki baik-baik tak masalah jika ia pulang dengan lelaki merah itu kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
REAL OR NOT ? (End)
FanfictionPilih lelaki di dunia nyata namun mengesalkan atau lelaki di dunia maya yang membuat hari-harimu berwarna? _ Disclaimer : ©️ Masashi Kishimoto Real Or Not ? (2021) By : @Adluvv