E N A M

2.4K 397 9
                                    

"Kau bilang akan mengantarku pulang" Sakura kembali merengek seperti anak kambing yang minta disusui.

Ia memang berniat mengantar Sakura pulang karena tak tega dengan curhatan serta tangisnya. Namun, ibunya menyuruhnya ke mansion untuk mengambil sesuatu, entahlah apa itu, ibunya hanya berkata bahwa itu adalah sesuatu yang penting. Mau tak mau pun ia menunda mengantar Sakura pulang, dan memilih berbalik arah saja.

Tak apa jika setelah ini Sakura akan mengamuk, daripada ibunya. Jangan sampai terjadi, atau uang sakunya akan berkurang.

"Setelah ini aku berjanji. Ibuku menyuruh mengambil sesuatu di rumah, dan harus sekarang"

Sakura tampak menimang sesuatu di kepalanya, bola matanya menatap ke atas seolah berpikir, "Baiklah. Awas kalau kau bohong padaku"

"Tidak" gumamnya, "oh ya kalau kau mengantuk tidur saja dulu, perjalanan ke rumahku memakan waktu setengah jam"

"Jauh juga yaa. Jangan-jangan kau sering telat karena jarak rumah dan sekolah yang lumayan jauh"

Sasuke menggeleng pelan, "tidak, aku tidak tinggal di rumah. Aku tinggal di apartemen dekat sekolah"

"Lalu kenapa kau selalu datang siang?" Tumben sekali Sakura mau tahu tentang kehidupannya. Biasanya dia terlihat bodoh amat dan tak ikut campur.

Sepertinya itu hanya basa-basinya saja agar suasana di antara mereka tak hening dan canggung.

"Aku sering begadang"

"Kekasihmu tak memarahimu begadang?"

Sasuke menggeleng, "tidak"

Tunggu. Sakura melirik lelaki itu sejenak, jadi Sasuke mempunyai kekasih? Lalu kenapa dia sering mengganggunya?

"Tak usah banyak menerka-nerka tentangku"

"Kenapa?"

Menyeringai kecil, "karena kau tak akan bisa"

.

.

.

Seperti dugaannya Sakura tertidur dalam perjalanan menuju rumahnya. Hingga sampai pun masih tertidur dengan pulasnya. Ia jadi kasihan sendiri karena harus membawa gadis itu untuk menemaninya, padahal ia bisa mengantar Sakura pulang lebih dulu.

Menarik napas panjang, ia segera membelokkan mobilnya memasuki kawasan perumahan mahal tersebut. Dan segera menjalankan mobilnya ke arah rumahnya.

Langsung memasukkan mobilnya saat pak satpam membukakan gerbang untuknya. Bisa ia lihat, ibunya tengah duduk di gazebo yang berada di samping rumah.

Menyadari kehadiran putra bungsunya, Mikoto segera berjalan menuju pada Sasuke yang baru saja mematikan mesin mobilnya. Baru akan keluar tapi ibunya lebih dulu membuka pintu mobilnya. Ibunya tak sabaran sekali, pikirnya.

"Hey kenapa kau baru datang sekarang hm?"

"Apa yang harus ku ambil bu?" Bukannya menjawab pertanyaan ibunya, ia malah bertanya balik sambil turun dari mobilnya.

"Tidak ada, ibu hanya menggunakan alasan itu agar kau kemari, kau tahu ibu sangat merindukanmu Sasuke-kun, hampir dua minggu kau tak main kesini"

Ia cukup terkejut mendengar penuturan ibunya yang tanpa merasa bersalah sama sekali. Rasa bersalahnya pada Sakura semakin besar, pasti gadis itu berpikir ia berbohong. Padahal jelas-jelas ibunyalah yang menjebaknya.

"Ibu ayolah, aku--"

"Siapa gadis ini Sasuke-kun?" Ia pikir ibunya sudah menyadari kehadiran Sakura, nyatanya dia baru melihatnya tanpa sengaja dari balik kaca mobil.

REAL OR NOT ? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang