" keadaan nona viona........"
Eps sebelum nya.
"Keadaan nona Viona sudah mulai membaik kemungkinan besar besok sudah sadar. Namun saya harus menyampaikan informasi bahwa kangker yang berada di tubuh nona Viona sekarang sudah stadium 4 atau akhir." jawab dokter tersebut sambil menunduk Jan kepala nya.
"Apa!!!" kaget semua saat mengetahui bahwa kangker darah Viona sudah stadium akhir.
"Kalau gitu saya permisi. Dan oh iya pasien bisa kalian jenguk saat sudah kami pindah kan ke ruang inap." kata dokter nya sambil berlalu meninggalkan mereka semua yang sedang dalam mode terkejut.
Tak lama kemudian keluarlah 4 perawat sambil membawa brankar Viona untuk dipindahkan ke ruang inap VVIP.
Maklum holang kaya.
Mereka semua mengikuti para perawat tersebut.
Sampai di ruang inap yang dimaksud.
"Silahkan tuan dan nona sekalian pasien sudah boleh dijenguk asal jangan berisik aja." kata sang perawat memberitahu.
"Baik suster."
POV author.
Mereka bertujuh pun memasuki ruangan Viona untuk melihat kondisi gadis tersebut.
Mereka tak percaya kalau Viona mengidap penyakit yang sangat mematikan.
Mereka tak menyangka di balik sifat nya yang ceria ternyata menyimpan rahasia yang cukup menyakitkan.
Viona. Gadis yang selama ini mereka kira selalu ceria, bahagia, tangguh, dan sebagainya malah terbaring lemah di atas brankar rumah sakit.
Sekarang mereka mengerti akan kondisi dari sang saudara sekaligus sahabat bagi mereka.
Viona yang selalu ceria tenyata menyimpan hal ini agar tak membuat mereka sedih. Ia memendam rasa sakit seorang diri.
Rasa sakit yang tak pernah mereka bayangkan. Mereka bingung akan keteguhan hati dari Viona.
Mereka tidak bisa membayangkan bagaimana kalau mereka seperti Viona. Diabaikan oleh orang tua sendiri karena orang tuanya sibuk dengan pekerjaan lalu belum ditambah dengan penyakit mematikan ini.
Mungkin mereka lebih memilih buat bunuh diri saja. Tapi lihatlah gadis kecil ini. Dia sungguh kuat menghadapi semua nya seorang diri.
Dia hanya ingin orang yang ia sayangi melihat ia bahagia bukan melihat sisi kerapuhan yang ada dalam dirinya.
Mereka kagum pada Viona. Mereka saja sering mengeluh kalau sakit biasa lha Viona yang sakit nya lebih parah malah memberikan semangat dan tetap tersenyum ceria.
Mereka pun memilih menunggu Viona sadar dalam artian mereka bakal menginap di rumah sakit.
"Gue gak nyangka gadis ceria yang biasa nya ngehibur gue kalau lagi sedih ternyata memiliki penyakit yang mematikan." kata Nesya memecah keheningan di ruang rawat Viona.
"Gue kakak yang buruk. Gue bahkan gak tau kalau adek kesayangan gue punya penyakit mematikan seperti ini hiks." ucap Leon sambil menangis menyumpahi diri nya yang gak bisa menjadi kakak yang baik untuk adik kecil kesayangan nya.
"Kak Leo loe bukan kakak yang buruk loe itu udah usaha buat jadi kakak yang baik buat Vivi. Cuma ini memang takdir kak. Kakak jangan salahin diri kakak sendiri." nasehat Lusi pada Leo sambil mengelus punggung kakak kelas nya atau pacar nya mungkin.
Ya Lusi sama Leo sudah berpacaran itu pun berkat Viona yang mengatur semuanya.
Rama dan Elsa, Kevan dan Nesya pun juga sama. Mereka sudah berpacaran berkat bantuan Viona tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi untuk Viona[End]
Roman pour Adolescents"kenapa Lo gak bilang dari awal soal ini" tanya salah seorang perempuan "maaf,aku gak bermaksud buat nyembunyiin soal ini. Aku cuma gak mau kalian sedih" "justru kalau kayak gini Lo bikin kita tambah sedih" "maaf" penasaran yuk cek aja cerita