Seminggu sejak kejadian pertemuan mereka dengan Viora.
Mereka bertiga langsung saja menjelaskan hal tersebut pada oramg terdekat Viona.
Terutama orang tua Viona yang masih menyalahkan diri mereka yang tak pantas disebut orang tua.
Setelah mendengar penjelasan tersebut mereka sadar dan mulai mencoba mengiklas kan Viona agar ia bisa tenang di sana.
Xander pun mulai mencoba mencintai Viora.
Karena ia merasa Viora hampir sama kayak Viona.
Mulai dari nama hingga segi wajah pun kalau diperhatikan dengan seksama maka akan terlihat mirip seolah mereka kembar.
Sekarang mereka semua sedang disibukkan dengan pernikahan Xander dan Viona yang akan di adakan seminggu lagi.
Sahabat Viona dulu sekarang juga dekat dengan Viora.
Mereka yakin inilah yang terbaik. Terbaik bagi mereka dan juga Viona yang sudah berada di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
Mungkin Viora adalah orang yang dikirim tuhan untuk mengganti Viona meski begitu Viona akan selalu ada di hati mereka.
Viora POV.
Sejak pertemuan gue sama sahabat dari perempuan yang gue temuin di mimpi waktu itu membuat gue dekat dengan mereka.
Gue bener-bener bahagia karena sebelumnya gue belum pernah dapat real friend.
Gue jadi pribadi yang pendiam dan jarang bergaul.
Ini yang jadi alasan keluarga gue buat jodohin gue sama Xander pria yang tak lain dan tak bukan adalah oramg yang disukai perempuan itu.
Tapi sekarang gue udah coba buka hati gue buat Xander dan jadi pribadi yang terbuka.
Ini gue lakuin buat rasa terima kasih gue sama perempuan itu yang tak lain adalah Viona.
Perempuan yang mirip dengan ku ya meski masih cantik kan dia sih.
Sekarang gue sama Xander mau fitting baju pernikahan kami.
Kami fitting di butik kenalan mama Viona yang udah gue anggap mama sendiri.
Maklum permintaan Viona.
"Viora." panggil Xander pada ku.
Seketika aku menoleh ke arah Xander yang sedang menyetir.
"Ada apa?" tanya ku.
"Maafkan aku kalau dulu aku sering mengacuhkan dirimu." kata Xander sendu sambil menggenggam tangan ku.
"Iya gak apa-apa kok lagian dulu aku juga." jawab ku sambil tersenyum.
Setelah itu hanya keheningan yang melanda kami.
"Aku bahagia bisa bisa ketemu sama Viona walau dalam mimpi." kata ku tiba-tiba.
Xander seketika menoleh walau cuma sebentar karena ia harus fokus pada jalanan.
"Kau ingin tau Viona itu seperti apa?" tanya Xander pada ku.
"Apakah boleh?" tanya ku balik.
"Boleh."
"Kalau gitu ceritakan Viona itu kayak gimana?" tanya ku dengan nada antusias.
Walau pun pernah bertemu dalam mimpi aku masih penasaran dengan sosok Viona itu.
"Viona atau biasa nya aku panggil Vio itu nama panggilan dari ku. Vio adalah gadis yang ceria, kuat, ramah, murah senyum, dan lembut. Namun, siapa sangka di balik semua itu dia anak yang rapuh. Dia tidak dapat kasih sayang dari orang tua nya sejak ia berumur 7 tahun. Karena orang tuanya selalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Dia hanya bisa sabar. Selain itu, dia juga tipe gak mau buat orang lain sedih. Dia selalu berusaha untuk membuat orang disekitarnya bahagia dengan cara nya. Bahkan saat dia di vonis mengidap kanker darah dia selalu tersenyum hingga 6 bulan kemudian dia meninggal dunia." jelas Xander panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi untuk Viona[End]
Fiksi Remaja"kenapa Lo gak bilang dari awal soal ini" tanya salah seorang perempuan "maaf,aku gak bermaksud buat nyembunyiin soal ini. Aku cuma gak mau kalian sedih" "justru kalau kayak gini Lo bikin kita tambah sedih" "maaf" penasaran yuk cek aja cerita