Di sebuah taman yg penuh dengan bunga mawar ada 3 perempuan yg menatap lurus ke arah bagian mawar putih.
"Udah lama ya kita gak ketemu." kata salah satu perempuan dari 3 perempuan itu.
"Iya,kau benar." Jawab yang lainnya.
Sedangkan satu perempuan lagi menatap kosong kearah bunga mawar putih.
"Hei,Lusi" panggil perempuan pertama.
"Hah..apa?" tanya Lusi ketika ia sudah sadar akibat panggilan temannya itu.
"Kamu mikirin apa?" Tanya perempuan kedua.
"Aku kangen dia, Nesya." jawab Lusi pada perempuan kedua.
"Bukan cuma kau saja aku pun juga sama" kata perempuan pertama yang dipanggil Ersa. Sedangkan yang lain hanya menatap sendu.
Mereka bertiga pun sibuk dengan fikiran mereka masing masing. Mereka merindukan dia. Sosok tegar yang selalu membuat orang lain tersenyum walaupun dia sendiri harus menangis.
Sesosok gadis yang selalu menjadi kebanggaan mereka akan sikap nya.
Gadis yang kuat menghadapi sulitnya kehidupan. Gadis yang menanggapi masalah dengan tersenyum tanpa beban.
Dia adalah seorang gadis yang kuat. Sahabat mereka atau mungkin sudah mereka anggap saudara.
Vio, orang yang selalu terlihat bahagia tapi itu hanyalah topeng semata.
Topeng untuk menutupi kesedihannya. Sedih tidak mendapat kasih sayang orang tua karena orang tua nya lebih memilih bekerja daripada bersama nya.
Mereka bertiga merindukan senyum nya, tawanya, nasehatnya, bahkan sifat kepeduliannya.
Bagi mereka Vio sudah menjadi panutan untuk selalu tegar menghadapi masalah.
Vio, gadis penuh senyum, Penuh canda tawa, dan sebagainya.
Gadis yang berjuang untuk kebahagiaan orang terdekatnya daripada dirinya sendiri.
Gadis itu penyuka mawar putih. Masih ingat di benak mereka saat mereka bertanya,
"Kenapa kau suka mawar putih, Vio?" tanya Ersa pada Vio yang sedang menanam bunga mawar putih.
Vio hanya tersenyum lalu memandang ke arah bibit yang baru saja ia tanam.
"Entahlah,aku juga tidak tau. Yang pasti saat melihat mawar putih aku merasa bebanku terangkat." Jawab Vio pada saat itu.
Mereka bertiga tersenyum getir mengingat kilasan memori mereka bersama gadis itu.
"Sungguh tidak terasa sudah 5 tahun kepergiannya ya." Kata Nesya memecah keheningan.
"Hmm...kau benar." jawab kedua sahabat nya itu.
"Bagaimana kalau kita kunjungi dia lagi pula udah 4 tahun kita tidak berkunjung ke tempatnya!." usul Ersa sambil menatap kedua sahabat nya.
"Hmm...ayo kita kunjungi dia tapi sebelumnya kita petik dulu mawar putih kesukaannya itu!" jawab Nesya sambil berjalan ke arah taman yang khusus bunga mawar putih.
Mereka memetik beberapa untuk dibawa ke tempat dia berada.
Selesai memetik beberapa tangkai mawar putih mereka segera menuju ke tempat Vio berada.
Sampai disana mereka bertiga bertemu dengan Xander.
"Xander" panggil Ersa.
"Hmm?" sahut Xander singkat dan jangan lupakan wajah datar nya itu.
"Kau habis mengunjunginya?" tanya Nesya pada Xander.
"Ya"
"Kudengar kau akan menikah dengan orang pilihan orang tua mu ya?" tanya Ersa yang memang dia tau semua gosip ntah gimana caranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi untuk Viona[End]
Genç Kurgu"kenapa Lo gak bilang dari awal soal ini" tanya salah seorang perempuan "maaf,aku gak bermaksud buat nyembunyiin soal ini. Aku cuma gak mau kalian sedih" "justru kalau kayak gini Lo bikin kita tambah sedih" "maaf" penasaran yuk cek aja cerita