Di dunia nyata mereka berharap-harap cemas.
Bagaimana tidak tadi Viona kejang-kejang secara tiba-tiba membuat semua orang khawatir.
Mereka harap mereka tak kehilangan Viona secepat ini.
Sekarang mereka semua baik Xander dkk beserta orang tua mereka juga Lusi dkk dan orang tua mereka juga sedang berdiri di depan ruang ICU sambil terus berdoa agar Viona baik-baik saja.
Sedangkan Viona saat ini sedang asyik bercerita dengan opa dan oma nya.
Ia tertawa dan tersenyum ceria mendengar cerita-cerita yang oma nya cerita kan.
"Oma, dulu mama kayak gimana?" tanya Viona penasaran.
"Mama mu dulu itu hampir mirip kayak kamu." jawab sang oma sambil menatap cucu nya itu.
"Maksudnya?" Viona masih kurang mengerti dengan apa yang ia dengar.
"Mama mu dulu orang nya ceria, pintar, lembut, baik, dan lain-lain. Hampir mirip kayak kamu cuma kalau mama mu orang nya gampang panik gak kayak kamu yang bisa tenang dalam situasi apapun." jelas opa nya sambil mengingat saat-saat mama Viona dulu.
"Wah...lalu mama ketemu papa gimana?"
"Emm...gimana ya?" goda Oma nya karena gemas akan sikap kepo dari cucu perempuan nya ini.
"Ish...Oma ayolah ceritakan!!" tuntut Viona sambil menggembung kan pipi nya karena kesal di goda.
"Baik lah jadi mama mu itu ketemu sama papa pas masih SMA. Awalnya mereka kakak kelas dan adek kelas. Mereka mengikuti extrakulikuler yang sama yaitu karate. Soalnya dulu mama mu itu pengen jago beladiri. Papa mu adalah senior di extrakulikuler tersebut. Kamu pernah dengar tresno jalaran soko kulino kan nah, hubungan yang dulu sebatas kakak kelas dan adek kelas jadi tumbuh benih benih cinta. Setelahnya mereka pacaran dan menikah setelah lulus kuliah." cerita Oma nya panjang lebar.
"Wah.....jadi begitu ya kisah cinta mama sama papa." kata Viona setelah mendengar cerita dari Oma nya tersebut.
"Kamu gak pernah di ceritain tentang masa lalu orang tua mu Viona?" heran opa nya.
Ia heran kok cucu nya ini mengatakan seperti itu. Apakah anak dan menantunya itu terlalu sibuk.
"Iya opa oma, mama sama papa sibuk terus maka nya aku gak tau masa lalu papa dan mama." jawab Viona sedih.
"Keterlaluan mereka." geram opa saat mendengar alasan dari Viona.
"Oh iya Viona kamu harus kembali!" kata opa nya.
" Lho kenapa cepat sekali?" sedih Viona.
Ia sedih karena harus berpisah dengan opa dan oma nya.
"Tenang sayang kita akan ketemu lagi kok dalam waktu dekat ini." hibur sang oma.
"Benarkah?" tanya Viona gembira.
"Tentu saja sekarang kamu kembali ya, mereka mencemaskan mu sayang!" Pinta Oma nya lagi.
"Iya Viona akan kembali. Tapi gimana cara nya oma?" tanya Viona bingung.
"Jatuhkan diri mu ke danau itu dan bayangkan kau ada bersama yang lain nya." kata sang opa memberikan cara nya.
"Baik opa kalau begitu aku pergi dulu ya!" pamit Viona pada opa dan oma nya.
"Iya sayang sampaikan salam kami ya!" kata opa dan oma nya bersamaan.
"Iya Oma pasti. Sampai jumpa." kata Viona sambil melambaikan tangan nya ke arah opa dan Oma nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elegi untuk Viona[End]
Novela Juvenil"kenapa Lo gak bilang dari awal soal ini" tanya salah seorang perempuan "maaf,aku gak bermaksud buat nyembunyiin soal ini. Aku cuma gak mau kalian sedih" "justru kalau kayak gini Lo bikin kita tambah sedih" "maaf" penasaran yuk cek aja cerita