25. d u a l i m a

87 39 19
                                    

nothing special except you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

nothing special except you

25. Semua cowo sama aja! Kecuali Atha, samaku aja hehehe

"Bang," panggil Davin yang kini masih menikmati pizza mereng miliknya.

"Apa?" tanya Atha saat merasa dirinya terpanggil.

Davin yang baru menenggak minumnya kini menatap Atha serius. "Kira kira, kalo gue mau ngelamar Ara, gue harus bawa mahar apa?"

Semua yang ada di ruangan itu kaget mendengar ucapan Davin. Sangat berani teman kita yang satu ini. Sampai sampai Salsa ternganga dengan komuk terkejutnya.

"Sal, mingkem," ucap Reno mengingatkan. Buru buru Salsa mengatupkan kedua bibirnya. Menyaksikan dengan serius hal yang akan terjadi selanjutnya.

Atha menatap malas Davin yang masih memasang wajah serius, iya serius minta digampar hehehe.

"Kali ini gue serius bang, gue ada i'tikad baik buat jadiin Ara pendamping hidup gue," katanya lagi dengan meyakinkan.

"Widih, berani betul," celetuk Salsa.

"Bukan kembaran gue, kalo tinggal nama pas pulang, yaudah Alhamdulillah," ucap Devan.

"Kok Alhamdulillah goblok," tanya Nauval.

"Ya warisan jatuh ke gue semua," jawab Devan.

"Dih, saudara macam apa lo," cibir Nauval. "Tapi kalo dapet banyak, bagi bagi ke gue juga ya hehehe."

"Udah udah diem, pantengin dulu, kalo mau bakuhantam baru kita videoin," lerai Salsa pada keduanya.

"Temen gue ga ada yang waras," desah Ara melihat tingkah laku teman temannya. Tapi ia melupakan Reno yang kini duduk anteng.

"Berani ngasih apa lo buat Ara?" tanya Atha dengan tatapan meremehkannya.

"Cinta bang," jawab Davin cepat. Wajahnya boleh datar, tapi jantungnya uwihhh jangan ditanya.

"Hah? Lo mau ngasih makan adek gue pake cinta?" kekeh Atha kemudian mendekat pada Davin. "Lo kalo mau Ara, maharnya satu, nyawa lo."

"E-enggak, jangan gitu lah bang." Davin kini tergagap saat ditatap tajam oleh Atha.

"Gue tanya sekali lagi, lo tetep mau Ara atau nyawa lo gue setor ke Tuhan duluan?" ancam Atha yang kini memainkan garpu ditangannya.

Shivviness  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang