5. l i m a

186 51 10
                                    

buat yang jadi pelampiasan/pelarian, yakin kalo jalan yang kamu laluin itu berat. jangan semangat dan tetap putus asa ya

5. Satu atau dua pilih aku atau saya yang kamu cinta?

"Mampus gue Sal mampus." Kata Ara lesu sambil menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Tenang aja Ra, lagian kan dia murid baru sini jadi belom tau ada yang terlarang dilakukan disini." Ucap Salsa mencoba menenangkan Ara.

"Lagian lo juga sih, ngapain coba tadi teriak teriak." Kesal Ara pada Salsa yang menjadi penyebab semua orang mendengar bahwa siswa baru tadi. AH INI SEMUA GARA GARA SALSA!

"Ya-ya tapikan tadi gue refleks kaget Ra, sumpah ngga ada niatan teriak. Spontan aja tadi nih mulut." Ucapnya sambil menepuk nepuk mulutnya yang sudah lancang bersuara. Apalagi suara cempreng Salsa bisa terdengar sampai radius dua kilometer.

"Kira kira kalo bang Atha denger gimana ya Ra, gue jadi ngeri sendiri bayanginnya." Ucapnya sambil bergidik sendiri.

"Hahhhhh, gatau dah gue Sal. Paling tuh anak baru langsung di depak dari sini." Ucapnya lemah tak berdaya seakan ajalnya sudah sebentar lagi.

"Gue jadi takut tuh anak baru kenapa napa, sayang muka cakepnya anjir." Salsa malah memikirkan nasib si anak baru daripada temannya sendiri yang pastinya akan di 'apa apain' sama Atha.

"Lo kok malah mikirin dia sih! udah lo yang jadi penyebab nih masalah, bukannya bantu gue nyari jalan keluar malah mikirin yang lain lain." Kesal Ara kemudian duduk tegak di mejanya memandang sinis Salsa yang cengengesan.

"Tapi suer deh Ra, tuh anak baru cakep bukan maen anjiiiirrrrrr. Baru kali ini gue liat cowo Asia se cakep itu, btw dia rada mirip siapa gitu deh, mukanya juga ngga asing." Kata Salsa melebih lebihkan yang hanya diabaikan oleh Ara yang kembali menelungkupkan kepalanya.

Salsa terus bercerita mengagumkan si anak baru tadi. Entah kenapa Salsa sangat semangat menceritakan soal dia, apakah anak baru itu memang seperti yang dibicarakan Salsa atau hanya karena Salsa kurang asupan cogan? Sepertinya pilihan kedua lebih masuk akal.

Ara masih setia berpusing pusing dengan apa yang akan terjadi kedepannya. Apakah kejadian yang kemarin kemarin akan terulang lagi? Omaygat Ara tidak mau lagiii.

"Eh ini bapak ganteng kok belum masuk ya, biasanya paling cepet kalo masuk ke kelas kita." Celetuk Salsa setelah menceritakan tentang anak baru itu selama lima belas menit.

Ara hanya diam dan sibuk dengan kecemasannya sendiri.

"Selamat pagi." Ucap seseorang yang baru masuk ke kelas XII MIPA 3.

"Baru dibilang udah masuk, panjang umur tuh guru." Kata Salsa lagi.

"Hari ini kita kedatangan murid baru, jadi bapak harap kalian bisa berteman dengan baik." Ucap pak Satrio dari depan kelas.

Seluruh kelas bersorak senang dan juga penasaran siapa anak baru itu. Tapi Salsa sudah punya tebakan sendiri.

"Pasti tuh anak baru yang tadi pagi Ra, fiks mati aja udah." Ucapnya yang membuat Ara semakin lemas di tempat.

"Gatau gue Sal, gapaham gue gapaham." Ucapnya menyerah.

"Silahkan masuk nak, perkenalkan diri kamu." Lanjut pak Satrio menyuruh murid tadi masuk ke kelas.

Seluruh kelas terpesona melihat siapa yang masuk, benar saja itu laki laki yang tadi pagi membuat kehebohan. Ternyata benar yang dibilang Salsa, murid baru itu benar benar..... TAMPAN DAN MEMPESONA.

Shivviness  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang