jangan sok naro perhatian kalo gamau ngasih kepastian
saya baperan orangnya.32. Sudahi galaumu, mari overthinking bersamaku
"Arabella kemana, pak?"
Pertanyaan tiba tiba dari Dimas membuat Atha yang baru hendak menyuapkan nasinya menjadi urung. Ia termenung sebentar sebelum menjawab pertanyaan biasa dari Dimas namun dampaknya luar biasa bagi Atha.
"Emm pak Atha?" panggil Dimas membuat lamunan Atha buyar seketika.
"Ha iya kenapa Dim? Tadi lo nanya apa?" Atha bertanya balik untuk meredakan gugupnya. Sebenarnya ia sudah mendengar jelas pertanyaan Dimas.
"Arabella kemana ya, pak? Sedari pulang tadi saya belum lihat," ulangnya membuat Atha ber-oh ria lalu mengangguk beberapa kali.
"Tidur Dim, biasa emang kalo habis main hujan tuh anak suka tidur," jawabnya kemudian lalu menyuapkan kembali makanannya.
"Oh begitu, pak." Dimas manggut manggut tanda mengerti. "Saya boleh bertanya pak?"
Atha mengelap sudut bibirnya sekilas lalu menoleh ke arah Dimas, "tanya aja Dim, selagi gue bisa jawab ya gue jawab."
"Tapi maaf sebelumnya ya pak, jangan tersinggung terlebih dahulu atas pertanyaan saya yang mungkin pak Atha kira kurang sopan."
Atha mengernyitkan dahinya setelah mendengar penuturan Dimas. "Ya tergantung sih hahahah."
"Ekhem." Dimas berdehem sebelum melanjutkan pertanyaannya. "Pak Atha ada perasaan lebih pada Arabella?"
Atha yang tengah menenggak airnya langsung tersedak dan menatap Dimas yang kini juga memandangnya lekat.
"Hah? Perasaan lebih gimana maksud lo Dim? Ada ada aja lo," kilahnya sembari mengelap bibirnya dengan tisu.
"Pandangan mata pak Atha ke Arabella bukan seperti Abang ke adiknya tapi-"
"Aihhhh, ngaco lo Dim. Nih pasti gara gara belum makan nasi nih, makan sono gih, gue ke depan dulu." Atha langsung memotong ucapan Dimas sebelum Dimas selesai dengan kalimatnya. Ia juga sudah bangkit untuk meletakkan piring bekas makannya ke wastafel.
"Saya sarankan perasaan jangan lama lama dipendam pak, kemungkinan nantinya akan menjadi penyesalan tiada akhir," kata kata Dimas kembali terdengar karena sosoknya juga mengikuti Atha ke dapur.
Arka yang berada di sana penasaran dengan apa yang dibicarakan dua orang laki laki seumuran tersebut. Ia berjalan sembari membawa segelas kopi yang tadi ia racik sendiri.
"Pada ngomongin apaan sih? Saham perusahaan ya? Gue ikut dong," ucapnya Asal membuat Atha yang tadinya sedang mencuci piringnya menoleh.
"Apaan dah, siapa juga yang ngomongin saham perusahaan," sahut Atha lalu kembali fokus mencuci satu piring miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shivviness
RandomBahagia itu sederhana. Misalnya, ketika kamu peroleh kenyamanan haqiqi saat mengenakan pakaian dalam baru. Dalam Bahasa Inggris kuno, perasaan nyaman itu adalah definisi kata "𝙎𝙝𝙞𝙫𝙫𝙞𝙣𝙚𝙨𝙨" Ada yang nyaman dalam kesendirian Ada yang nyaman s...