11. s e b e l a s

136 37 15
                                    

I love u but i'm letting go

11. Itu yang suka kegatelan sama cowo orang, emang murah atau murahan?

WEEKEND TIBA!

Di hari Minggu yang cerah ini, pukul sembilan pagi Ara dan Atha sudah menapakkan kaki di Gramedia salah satu mall yang tak jauh dari taman kota. Sebelum kesini, mereka sempat mengikuti acara car free day yang diadakan setiap hari Minggu. Acaranya beragam, mulai dari senam aerobik sampai penyelenggaraan doorprize yang pastinya tidak pernah dimenangkan Ara maupun Atha.

Dengan pakaian training keduanya menjelajahi deretan rak rak buku yang menjulang disini. Niatnya Atha yang hendak mencari buku referensi bisnis, namun mereka malah nyasar ke rak novel atau biasa disebut surga dunia bagi Ara.

Ara masih serius melihat novel apa yang mau ia ambil kali ini. Dirumahnya sudah ada lemari kecil khusus novelnya, dan semuanya telah habis dibaca.

Melihat jejeran novel best seller yang ada disini, perhatiannya terhenti pada sebuah buku dengan sampul hijau bergambar wajah seorang pria tampan dengan sedikit goresan di hidungnya. Di bajunya yang berwarna hitam tertulis judul novel tersebut, 'ANTARES'. Dicetak dengan huruf balok dan warna oranye, membuat novel ini mencolok. Apalagi di bawah judul tadi ada tulisan 'Limited Version' membuat Ara tertarik. Ia membalik buku tersebut dan membaca sekilas sinopsisnya.

"Bukan tentang gadis cupu yang bertemu ketua geng motor, namun lebih daripada itu." Gumam Ara membaca sinopsis yang tertera disana.

"Hemmm, menarique." Ucapnya lalu mengambil buku itu dan membawanya menemui Atha.

Atha sendiri masih melihat lihat buku tentang bisnis di rak yang tak jauh dari tempat novel.

"Abang!" Ara bermaksud mengejutkan Atha, namun sepertinya gagal karena raut Atha biasa aja.

"Ck, gaseru banget. Hargain orang lain mulai dari hal hal kecil, contohnya kaget pas orang lain niat ngagetin." Omel Ara karena merasa diabaikan.

"EH LEPAS LEPAS LEPAS, ASTAGA KAGET BANGET!!" Kata Atha pura pura kaget yang berlebihan dengan action tangan melempar buku yang tadi di tangannya ke udara. "Ya ampun, hampir copot ginjal gue." Sambungnya yang malah membuat Ara melirik sinis.

"Tau ah, gue marah." Kesal Ara lalu berjalan duluan menuju kasir.

*Kira kira ginilah Ara pas marah dimata Atha.

"Emang bisa?" Goda Atha yang mulai melangkah menyusul si boncel yang jika sudah marah maka jalannya jadi mirip bebek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emang bisa?" Goda Atha yang mulai melangkah menyusul si boncel yang jika sudah marah maka jalannya jadi mirip bebek.

Ara sengaja berjalan dengan kaki yang dihentakkan cukup kuat. Tangannya terlipat di dada sambil memeluk novel tadi. Wajahnya yang cemberut, malah terlihat menggemaskan bagi Atha. Ingin rasanya ia gendong bocil satu ini dan membawanya ke kamar.
Eh canda kamar.

Shivviness  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang