9. s e m b i l a n

166 43 20
                                    

kalo ada gosip,
‘aku sayang sama kamu’
tolong di percaya ya. terimakasih

9. Kalo gue bilang selesai ya selesai, ngga ada lagi kesempatan kedua, ketiga, keseratus atau keberapa. Paham kira kira?

Mereka akhirnya memutuskan untuk kembali ke rumah, walau tadi sempat ingin belok ke hotel dulu hihi.

Ara hampir saja tertidur ketika diperjalanan, sebelum ponselnya berdering. Salsa menelfon bahwa dirinya, Devan, Davin dan juga Reno hendak berkunjung kerumah. Katanya sih ada tugas kelompok yang akan dikumpulkan hari Senin. Begini begini mereka anak rajin loh, mengerjakan tugas di awal waktu, seperti yang dikatakan ustadz Reno, mengerjakan sholat di awal waktu itu besar pahalanya nah hal itupun di amalkan juga pada tugas.

Bukan seperti kalian, deadline jam sepuluh, ngerjakan jam sembilan lewat lima lima, apa tidak gopoh jadinya. Bukannya nugas malah scroll Twitter, hehhh dasar detergen.

"Bang, kita ngga beli makanan buat mereka?" Tanya Ara sambil mengetik pesan di grup chat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bang, kita ngga beli makanan buat mereka?" Tanya Ara sambil mengetik pesan di grup chat.

"Gausah, mereka kasih aja serpihan kayu juga mau." Jawab Atha asal.

"Sinting."

"Udah mirip mama lo suka ngatain gue sinting."

"Ya namanya gue anak mama. Dikira gue itu lo? Anak pungut."

"Anak kucing mending diem, ntar gue masukin lo ke kandang buaya mau?"

"Masukin kalo braneee!"

Ara malah menantang Atha, dia lupa bahwa mama dan papa sedang tidak berada dirumah, bisa bisa yang dikatakan Atha kejadian beneran.

"Eh canda anak pungut. Masa iya lo tega ngorbanin adek gemoy lo ini ke kandang buaya, mending ke kandang cogan ajadah." Ara buru buru meralat kata katanya ketika melihat perubahan ekspresi Atha. Yang semula tersenyum sendiri, sekarang malah menjadi kaku dan dingin. "Maksud gue kandang cogan-nya itu kamar lo, nah iya kamar lo."

Lah Ara bodoh, ya Atha jelas jelas mau dan iya iya aja lah kalo diminta ngurung lo di kamarnya. Bisa kejadian iya iya nanti.

Raut Atha masih dingin, namun ia semakin melajukan mobil dengan kencang hingga membuat Ara memekik kaget.

"Lo apa apaan sih, mau mati? Kalo mau jangan ajak ajak gue lah." Ara mencengkeram setbelt-nya kuat sambil berteriak.

"Biar bisa cepet cepet ngurung lo dikamar gue." Ucap Atha diiringi smirk andalannya.

"MAMAAAAA TOLONG ANAKMUUU!" Ara histeris dan langsung disambut tawa lepas Atha.

∆∆∆∆∆∆∆

Sampai dirumah, terlihat motor Devan dan Reno sudah terparkir rapi di depan garasi. Tempat biasa memarkirkan mobil.

Shivviness  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang