Jangan Dibuka!

122 13 14
                                    


Ada seorang laki-laki berumur 18 tahun bernama RM yang baru memasuki tahun pertama di kuliah. Dia tinggal sendiri di apartemen kecil dekat universitas nya. Suatu malam, dia sedang mencuci piring setelah makan malam saat mendengar teleponnya berdering. Dia mengambil teleponnya dan melihat yang menelpon adalah temannya, Jimin.

“Hai, Jimin. Ada apa?” tanyanya.

“Tidak ada.” jawab Jimin. “Aku hanya bosan dan aku pikir aku akan ke rumahmu.”

“Tentu saja.” kata RM. “Datanglah. Kita bisa menonton film atau melakukan hal yang lain.”

“Baiklah, aku akan datang 15-20 menit lagi.” jawab Jimin.

Dia menaruh teleponnya dan memutuskan untuk mandi sebelum temannya itu datang. Setelah 10 menit, dia sedang keramas saat dia mendengar ketukan di pintunya.

Tok! tok! tok! tok! tok!

Dia langsung menjauhkan shower dari kepalanya, dan menyahutnya,”Masuk saja! Pintunya tidak terkunci!” 

Beberapa menit kemudian, terdengar ketukan lagi di pintunya. 

Tok! tok! tok! tok! tok! 

Dia menengok. “Pintunya tidak terkunci! Masuk saja sendiri!” dia berteriak.

Tiba-tiba teleponnya berbunyi. Itu dari Jimin. 

Dia mengangkatnya dan mejawabnya dengan suara yang jengkel. “Aku sedang mandi. Kenapa kamu tidak berhenti mengetuk pintuku dan langsung masuk?” Di seberang telepon, suara temannya itu seperti tersengal-sengal.

“Jangan membuka pintunya!” Jimin berteriak.

RM kaget. “Kenapa?”

“Aku ada di luar gedung apartemen mu.” jawabnya. “Aku melihat wanita aneh berjalan menuju kamar apartemenmu. Dan dia merangkak dengan keempat kakinya....”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beyond The StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang