Cerita ini diambil dari buku harian dari almarhum Michael Tre Dirstrong. Polisi menemukan ini di tempat kejadian ia bunuh diri, lalu menyimpan ini untuk dijadikan bukti atas “kebodohan” yang telah dilakukan korban. Kau menjadi hakimnya.
.........................
17 Februari 2011
-------------
Aku pindah ke rumah baruku, karena rumah lamaku sangat membuatku ketakutan. Aku tak yakin kalau aku akan selamat jika terus tinggal di rumah lamaku itu. Dan aku juga berharap agar dia tidak mengikutiku kemari. Jika iya.. Ah, aku tidak mau memikirkan hal itu lagi. Pertanyaannya adalah, apakah itu berbahaya? Aku tetap menulis buku harian ini agar bisa dijadikan sebagai bukti jika dia mengikutiku. Kalaupun itu terjadi, maka aku akan mati. Itu semua bermula pada minggu yang lalu, pertama kali aku melihatnya. Ketika itu aku sedang berada di rumah lamaku, berjalan di lorong menuju ke kamar mandi. Aku berbelok ke sudut lorong, dimana kamar mandi berada, dan aku menyalakan lampu. Lalu, mataku menangkap sesuatu di cermin. Aku tak tahu persis benda apa itu sebenarnya, sesuatu itu seperti wujud seseorang yang sedang berjalan memakai jubah hitam. Tapi aku mengabaikannya, dan berfikir itu hanyalah kilasan cahaya dari lampu. Semenjak itu aku terus mendapati kelebatan bayangan seperti itu diseluruh rumahku. Saat dua hari yang lalu itu, aku baru mendapat kesialan melihat sesuatu itu secara langsung. Aku berjalan ke arah dapur, dan sesuatu itu berjalan mengikutiku. Aku tidak dapat melihat wajahnya karena dia selalu menolehkan kepalanya ke samping. Dia memakai jubah hitam yang lebar dan tangannya seperti memegang sebuah buku. Dia terlihat seperti pendeta yang sedang menggenggam buku Alkitab nya. Jadi itulah alasan kenapa aku sampai berniat untuk pindah. Aku telah mengemasi pakaianku kemarin dan bergegas pindah ke rumah diladang orang tuaku. Aku sangat berharap dia tidak mengikutiku.
24 Februari 2011
-------------
Tidak ada tanda-tanda buruk terjadi selama seminggu ini. Semuanya tampak baik-baik saja. Sangat tepat alasanku untuk pindah ke rumah ini.
25 Februari 2011
-------------
Aku salah, sangat salah! Dia tidak hanya menampakan diri hari ini, tetapi juga marah besar kepadaku dan dia menyerangku. Aku sedang menuruni tangga ke lantai bawah untuk membuat sarapan. Lalu aku menoleh ketika aku mendengar gemerisik, ketika itulah aku melihat dia. Dia menubrukkan dirinya sendiri ke arahku, dan aku terjatuh ke tangga. Aku pikir lebih baik kalau aku mengabaikannya, tidak membalas semua perbuatannya. Ketika berusaha untuk bangun, dia pergi. Semenjak itu aku kembali ketakutan. Aku takut pergi tidur, takut mematikan lampu, dan takut jika harus berjalan di lorong atau sudut-sudut rumah. Ketakutan ini membunuhku. Selamat malam untuk sekarang, buku harian.
26 Februari 2011
-------------
Aku telah menemukan jawaban atas pertanyaanku tentang siapa makhluk tersebut. Aku tadi mencari informasinya di internet. Ternyata, dia adalah mitos lama di kota ku. Agaknya zaman dahulu, seorang pendeta tertangkap sedang menjalankan ilmu sihir dan mengadakan pemujaan setan di ruang bawah rumahnya di tahun 1882. Masyarakat sangat resah dan ketakutan, lalu membakar rumah pendeta itu, pendeta pun ikut mati terbakar karena ketika masyarakat membakar rumahnya, pendeta itu masih berada di dalam. Aku mencari informasi yang lainnya. Dan ternyata, kebetulan yang sangat mencengangkan adalah bahwa rumah pendeta yang dibakar warga itu berlokasi di jalan 924 Jingletown Boulevard. Itu alamat rumahku!
27 Febuari 2011
-------------
Hari ini, serangan lain terjadi. Aku memercikkan air suci di sekeliling rumah dan berdoa. Ketika aku sampai pada anak tangga, sesuatu membuatku terjatuh dan membuat air sucinya tumpah. Lalu kulihöat dia mendarat di bahuku dan menempelkan wajahnya ke wajahku. Dia mendengus marah padaku. Aku dapat mendengar dia mengatakan sesuatu tentang “pembalasan dendam”. Tapi beruntung setelah itu, dia langsung pergi. Aku mencari informasi lagi lewat internet, dan informasi menyebutkan bahwa dua pemilik rumah sebelumku, diberitakan bunuh diri. Apakah aku berikutnya?
28 Februari 2011
-------------
Aku mendengar langkah kaki dan keributan lainnya ketika aku menulis ini. Rumah ini berguncang, semua lampu berkedip-kedip, dan aku mendengar seperti derakan suara api. Satu-satunya berita baik adalah aku memahami bagaimana cara menghentikannya. Tapi semua mungkin sudah terlambat bagiku, tapi siapa pun yang membaca buku harian ini masih dapat menggunakannya! Yang harus kau lakukan adalah
Catatan di buku harian ini terputus sampai disana, sisanya seluruh lembar halaman tertutup oleh darah. Sama seperti ruangan tempat dimana Michael ditemukan. Tapi anehnya, tidak satu pun ditemukan luka, sayatan, tusukan, atau cakaran dari tubuh Michael. Seolah-olah jantungnya saja yang mendadak berhenti. Dari mana kubangan dan noda darah itu berasal, itu masih misteri. Satu-satunya yang bisa polisi katakan adalah Michael bunuh diri. Mereka menolak untuk memberi komentar tentang hasil otopsi. Dokter yang melakukan otopsi juga mati bunuh diri sehari setelah dia mengotopsi mayat Michael. Buku harian ini, yang kau baca tadi, terjadi pada tahun 2011. Pada Juni 2012, sudah 3 korban dari kutukan rumah yang ber-alamatkan 924 Jingletown Boulevard itu. Semua dilaporkan melakukan bunuh diri. Sekarang, rumah itu dijadwalkan untuk dihancurkan oleh pemerintah dalam 2 minggu ini. Seolah-olah semua itu dapat menyelesaikan masalah.
(Tambahan)
Sekarang Januari 2013, tak ada lagi korban bunuh diri semenjak rumah tersebut dihancurkan. Namun, dari saksi penduduk, banyak yang melihat 'sesuatu' yang hitam seperti cerita di buku harian diatas sering menampakkan diri di daerah Jingletown Boulevard..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.