Typo!!
Hari ini ujian berakhir, dan hari ini pula Saint mengikuti turnamen bersama dengan Mark, sesuai permintaan Mark waktu itu.
Diam-diam Perth juga membawa dua kotak makan siang, karena dia ingin sekali makan dengan Saint.
Naya yg melihat perubahan Perth yg semakin ceria, dia yakin pastilah Saint sangat baik pada putranya itu.
"Ma~ apa Saint akan menyukai ini?!" tanya Perth dia menunjukkan kotak makan di tangannya.
"Dia pasti akan menyukainya, bukankah Perth sudah berusaha keras membuatnya tadi pagi?!" Naya mengusap rambut Perth, lalu memeluk pundaknya.
"Hari ini Saint akan ikut turnamen, Perth ingin sekali melihatnya. Apa boleh?!" Perth menatap ibunya dengan tatapan memohon, dan itu sangat terlihat menggemaskan di mata sang ibu.
"Boleh, tapi biarkan supir menemanimu na~ " jawab Naya mencubit gemas pipi Perth.
"Yesss, Thank You Mom~ " Perth mencium pipi Naya, dia segera berlari keluar rumah lalu masuk kedalam mobil yg sudah menunggunya sejak tadi.
Sampai di sekolah, Perth yg terlalu senang saat berpikir jika dia bisa melihat pertandingan Saint, dia tersenyum sendiri dengan memeluk tas berisi 2 kotak makanan tadi.
Perth tidak memperhatikan tatapan aneh di sekitarnya, pasalnya baru kali ini dia terlihat tersenyum secerah itu. Kini mungkin beberapa teman gadisnya baru sadar jika wajah di balik kacamata itu sangatlah tampan.
"Selamat pagi Perth~ " sapa Gun, saat dia tahu Perth sudah duduk di tempatnya.
"Selamat pagi juga se- umb~ Gun~ " Perth tersenyum canggung, ini untuk pertama kalinya Gun mengajaknya bicara.
"Kau terlihat senang pagi ini, aku penasaran apa yg membuatmu tersenyum selebar itu." Gun duduk di bangku samping Perth.
"Tidak ada, Perth hanya senang karena bisa melihat pertandingan basket nanti." jawab Perth dengan wajah menunduk.
"Ohh, apa kau ingin melihatku?! Ups aku lupa, kau pasti ingin melihat Saint bermain kan?!" Perth mengangguk menjawab ucapan Gun.
"Oke, sampai jumpa di sana~ Sepupu." bisik Gun di telinga Perth, lalu beranjak dari tempat itu.
Saint yg baru saja sampai melihat Perth yg menunduk dan terlihat gelisah, segera menghampirinya.
"Apa kau baik-baik saja?!" tanya Saint, dia berdiri di depan meja Perth.
"Ahh~ Perth baik-baik saja."
Wajah yg semula terlihat gelisah kini kembali tersenyum saat melihat siapa yg bertanya padanya. Saint ikut tersenyum melihat Perth yg memamerkan deretan giginya, dengan matanya yg setengah terpejam membentuk bulan sabit.
"Syukurlah~ " ucap Saint, lalu mengacak-acak rambut Perth.
Saint duduk di tempatnya saat melihat guru sudah memasuki kelas.
Dia masih penasaran apa yg terjadi pada Perth sebelumnya, dan dia akan menanyakannya saat jam makan siang nanti.
-
-
Gun terus memperhatikan bagaimana kedekatan Saint dengan Perth, melihat itu dia sedikit tenang. Bukan karena dia senang jika Perth memiliki teman, tapi dia senang karena Saint memang tidak peduli bahkan memiliki rasa suka pada Mark. Seseorang yg selalu dipujanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Unlimited Love" SONPIN ✓
FanfictionCompleted! "Cinta bukan hanya di ukur dari fisik serta harta, cinta datang karna terbiasa.. cinta terkadang buta.. tapi cinta tak pernah salah akan mendarat di hati yg mana.." Story SonPin, romance, angsat. selamat membaca.. 😊😊