Typo!!
Karena semalaman Saint sama sekali tidak bisa menghubungi Perth, jadi kini dia sudah berdiri didepan gerbang rumah besar tempat tinggal Perth. Dan ini kali keduanya dia menginjakkan kakinya di rumah itu.
Rumah besar itu tampak sangat sepi, berbeda dengan rumahnya yang selalu ramai dengan gelak tawa ibu adik serta ayahnya.
Saint memencet bel beberapa kali hingga seorang penjaga keluar untuk menemuinya."Lung, aku ingin bertemu dengan Perth krab." Jelas Saint.
"Apa kau teman tuan muda?!" Tanya penjaga itu.
"Krab!" Angguk Saint, kemudian penjaga itu membukakan pintu untuknya.
Setelah memasuki rumah itu, Saint disambut dengan wanita paruh baya yang mengatakan jika Perth sedang berada di perpustakaan di lantai atas. Wanita itu mengantar Saint sampai di depan pintu ruangan dengan pintu yang menjulang tinggi itu. Membuka pintu itu secara perlahan, Saint hanya memasukkan kepalanya saja untuk mengintip keberadaan Perth di dalam ruangan itu.
Saint tercengang, dia tidak tahu jika di dalam ruangan itu ada begitu banyak buku dengan rak yang tinggi dan kokoh. Dia juga melihat Perth sedang duduk di atas sofa di dalam ruangan itu dengan sebuah buku di pangkuannya.
"Saint?!" Panggil Perth ketika dia melihat hanya sebagai tubuh Saint yang menyembul dari balik pintu.
"Eh! Hai Perth!" Sapa Saint, dia tampak salah tingkah saat Perth menemukannya sedang mengintip.
"Saint datang?! Kenapa tidak bilang pada Perth?!"
"Umb~ itu~ ku pikir kau sedang marah padaku, karena semalam kau tidak mengangkat satupun panggilanku."
"Oh~ khot thot na~ semalam Perth ketiduran. Hehehe~ " Perth tersenyum menampilkan gigi depannya.
"Oo~ syukurlah, ku pikir kau benar-benar marah padaku." Saint bernafas lega mendengar jawaban Perth.
Saint berjalan menghampiri Perth dan melihat buku apa yang sedang di bacanya. Dia cukup terkejut melihat apa yang dibaca Perth, Saint memang tahu jika Perth ingin menjadi seorang dokter. Tapi dia tidak menyangka jika keingintahuannya akan berjalan sejauh ini.
"Bukankah kita masih harus bersekolah 1 tahun lagi? Apa kau benar-benar ingin masuk ke universitas kedokteran?!"
"Umb! Perth sudah pernah cerita pada Saint. Dan apa salahnya belajar lebih awal."
"Tapi kan~ oih! Lupakan buku itu. Ayo ikut aku jalan-jalan, hari ini aku sengaja mengambil cuti agar aku bisa bermain denganmu." Saint menutup buku di pangkuan Perth lalu meletakkannya di atas meja.
"Mau kemana?!" Tanya Perth seraya menatap Saint, lalu membetulkan letak kacamatanya.
"Ke tempat yang mungkin tidak pernah kau kunjungi." Setelah menjawab pertanyaan Perth, Saint menarik tangan Perth dan membawanya keluar dari ruangan itu.
Sampai di lantai bawah, mereka dihadang wanita paruh baya yang tadi mengantar Saint ke lantai atas.
Wanita itu memberikan sebuah ransel pada Saint dan diterima Saint dengan senyuman ramah.
Sebenarnya sebelum datang ke sana, Saint lebih dulu meminta izin kepada Nyonya Naya karena ingin mengajak Perth keluar hanya untuk jalan-jalan. Tapi sepertinya wanita yang sudah merawat Perth dari kecil itu tampak khawatir dan membawakan beberapa makanan dan minuman di dalam tas itu.Saint membonceng Perth dan membawa ransel itu di depannya, Perth tampa senang karena ini kali keduanya dia bisa keluar bersama Saint tanpa memperdulikan apapun. Dia seolah bebas melakukan apapun saat bersama dengan Saint.
Selama di perjalanan menuju ke tempat yang Saint katakan pada Perth akan membuat Perth senang dan nyaman, dia terus mengajak Perth berbicara dengan menunjukkan beberapa tempat yang dulu sering ia kunjungi bersama teman-teman di sekolah lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Unlimited Love" SONPIN ✓
FanfictionCompleted! "Cinta bukan hanya di ukur dari fisik serta harta, cinta datang karna terbiasa.. cinta terkadang buta.. tapi cinta tak pernah salah akan mendarat di hati yg mana.." Story SonPin, romance, angsat. selamat membaca.. 😊😊