Typo!!
Sesuai janji Naya, setelah melunasi semua uang sekolah Saint dan mengurus surat kepindahannya.
Kini ia mengantarkan Saint ke sekolah di mana putranya juga berada di sana.
Saint menatap bangunan sekolah yg mewah di hadapannya, jika bukan karena pekerjaannya, dia tidak mungkin bisa bersekolah di sini.
Bahkan tidak untuk bermimpi sekolah di sini.
"Ingat semua perkataanku Saint.." ujar Naya sebelum Saint keluar dari mobilnya.
"Krab.." jawab Saint, mengangguk lalu keluar dari mobil itu.
Naya dari dalam mobilnya, bisa melihat jika Saint tersenyum seraya menatap bangunan sekolahnya kini.
Dia bersyukur, setidaknya ia bisa membantu Saint, dan memberikan pendidikan yg layak untuk anak itu.
Mengingat bagaimana Saint yg tekun dan tidak mudah menyerah, meski dia berada dalam ke sulitan sekalipun.
-
Setelah memasuki gerbang sekolah itu, Saint masih terus menatap ke sekelilingnya. Dia ingin bertanya di mana ruang kepsek, tapi nampaknya beberapa orang yg ia temui terlihat acuh tak acuh. Jadi ia mengurungkan niatnya untuk bertanya.
Bruk!!
"Ups.. Maaf maaf.. Aku tidak sengaja." Saint membungkuk untuk membantu mengambil buku yg berserakan di lantai.
"Emb, tidak apa."
"Biar ku bantu!!" cegah Saint, saat orang itu hendak mengambil bukunya.
"Trimakasih.." jawabnya setelah mendapatkan bukunya kembali.
"Sama-sama.. Err.. Apa kau bisa mengantarku ke ruangan guru?!" tanya Saint, seraya menatap remaja seusianya itu.
"Emb!!" jawab pemuda itu tanpa melihat ke arah Saint.
Pemuda itu menarik tangan Saint agar mengikuti langkahnya, dan Saint hanya tersenyum melihat bagaimana anak majikannya itu kini.
Bagaimana mungkin anak sebaik dirinya mendapatkan perlakuan berbeda di sekolah ini. Batin Saint.
Setelah sampai di depan ruangan yg Saint maksud, pemuda itu pergi begitu saja sebelum Saint sempat berterimakasih.
Suara gaduh di dalam kelas seketika hening, saat seorang guru masuk ke dalam dengan Saint di belakangnya.
Dan suara dengungan mulai terdengar saat semua mata mulai menatap ke arah Saint, kecuali seseorang yg sedang asik dengan dunianya sendiri. Dan Saint memperhatikannya diam-diam.
Setelah memperkenalkan diri, Saint duduk di bangku tepat di belakang Perth, yg saat itu tak memperhatikan siapapun kecuali buku di depannya.
Kelas telah di mulai dan itu membuat Saint mengalihkan perhatiannya pada guru yg sedang mengajar di depan kelas.
-
-
Saat jam makan Siang, Saint tak melihat Perth di manapun, bahkan di kantin yg biasanya ramai dengan para siswa.
Dan akhirnya Saint memilih untuk kembali ke kelasnya, dia bukan tidak memiliki uang untuk membeli sesuatu untuk mengisi perutnya, hanya saja makan sendiri itu tidak biasa ia lakukan. Karna di sekolah sebelumnya Saint memiliki beberapa teman, dan di sini ia harus memulainya lagi dari awal.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Unlimited Love" SONPIN ✓
FanfictionCompleted! "Cinta bukan hanya di ukur dari fisik serta harta, cinta datang karna terbiasa.. cinta terkadang buta.. tapi cinta tak pernah salah akan mendarat di hati yg mana.." Story SonPin, romance, angsat. selamat membaca.. 😊😊