06

584 96 76
                                    

Typo!!

Lanjut jg akhirnya.. 😅
Selamat membaca..











Sore itu Saint benar-benar datang sesuai dengan janjinya. Dia menghampiri Mark yg kini sedang berkumpul bersama dengan anggota club basket yg lainnya.

Marth menyambut senang kedatangan Saint, dia juga memperkenalkan Saint pada seluruh anggota timnya, dan Saint memperkenalkan diri dengan senyum yg tak luput dari bibirnya, meskipun sebenarnya dia teramat ingin mengutuk Mark.


"Kau bisa menjadi pemain inti jika kau mau." ujar Mark, membuat anggota tim yg lainnya terdiam.

Mark masih memandangi Saint, yg saat itu menatapnya dengan kesal.

Sedangkan teman-teman yg lainnya kini justru menatap keduanya dengan bingung, karena Mark terlihat sangat mengenali Saint.

"Oh.. Aku belum mengatakan pada kalian, dia yg sudah mengalahkanku saat aku berlatih di lapangan dekat dengan univ kasetsart" jelas Mark.

Dan yg lain kini mengangguk, juga menatap kagum pada Saint, karena selama ini belum ada yg bisa mengalahkan Mark yg memang sudah ahli dalam bidang ini.

"Itu hanya kebetulan." elak Saint dengan mengibaskan tangannya, dia juga tersenyum canggung.

"Kebetulan yg menyenangkan bukan?!" pemuda bersurai kecoklatan berdiri dan sengaja menyenggol pundak Saint cukup keras, saat melewatinya.

Saint tercengang, dan dia sadar, jika pemuda itu tidak menyukai kedatangannya. Mark memberikan jersey berwarna biru gelap pada Saint, dan mengajaknya bergabung untuk latihan sore itu.

Bug!

Bola di hantam cukup keras dan pemuda bersurai kecoklatan dengan kulit cerah itu keluar dari lapangan.

"Ai Gun!! Ada apa denganmu?!" triak Mark kesal. "Kau bermain tidak seperti biasanya." Mark menghampiri Gun yg sedang duduk dan minum. 

"Maaf, aku tidak enak badan. Aku pulang dulu." Gun menyambar tasnya dan pergi, tanpa mau menggubris panggilan Mark.

Mark mendesis kesal, dan hendak melanjutkan latihan tanpa Gun. Tapi Saint juga berpamitan karena dia harus bekerja. Pada akhirnya Mark membubarkan latihan sore itu lebih cepat, karena moodnya hancur.


-

-


"Perth?!" heran Saint melihat yg baru saja keluar dari gedung sekolah.

Saint berlari menghampiri Perth dengan berlari. karena Perth berjalan cepat menuju ke mobil jemputannya.


"Perth!!" 

Sang pemilik nama menoleh lalu mengembungkan pipinya saat melihat Saint.

"Kenapa cemberut?!" 

"Saint lupa membangunkan Perth di ruang kesehatan!" jawab Perth. dan Saint menyadari kesalahannya.

"Khot thod na… Aku buru-buru latihan basket tadi, jadi lupa untuk membangunkanmu." 

"Saint ikut club basket?!" 

Saint mengangguk menjawab pertanyaan Perth. "Baiklah.. Perth memaafkan Saint." ujarnya tersenyum tulus.


Dalam hatinya, Saint sungguh menyesali keputusannya mengikuti ke inginan Mark. Tapi dia juga tidak ingin Perth mengetahui kebenarannya secepat ini, karena dia sendirilah nanti yg akan menjelaskan semuanya pada Perth. Janji Saint pada dirinya sendiri.


"Unlimited Love" SONPIN ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang