Typo!!
Moga ga lumutan yg nungguin ifa update yaa~ 😆😆
******
"Lalu?!"
"Apa?!" Perth menatap Saint bingung.
"Apa yang kau rasakan saat bersamaku?!"
Perth terpaku menatap wajah Saint yang begitu dekat dengannya.
"Perth tidak tahu." jawabnya lirih, masih menatap lekat wajah itu.
Saint terkekeh pelan, lalu mundur dari menatap wajah Perth yang terlihat sangat polos.
"Kenapa kau bertanya tentang hal itu padaku?"
Saint berjalan menjauh lalu membuka kaosnya, menyisakan kaos dalamnya saja. Perth masih melihat ke arah Saint yang kini sedang menggantung bajunya.
"Perth hanya ingin bertanya, apa ada yang salah?"
"Tidak" Saint tersenyum kembali duduk di samping Perth, "Nanti jika dadamu berdegup dengan kencang, saat bersama seseorang, mungkin kau sedang jatuh cinta padanya." jelas Saint.
Perth mengangguk saja, dia paham dengan apa yang dikatakan Saint. Dan tiba-tiba saja dia merasa seperti ada sesuatu yang membuatnya malu, ketika melihat Saint yang kembali dari kamar mandi untuk mencuci wajahnya. Perth berlari kecil sambil menunduk menuju ke kamar mandi, membuat Saint menatap aneh padanya.
"Ho~ ada apa dengannya?" gumam Saint heran.
Saint melihat sekelilingnya, di dalam kamar itu ada sebuah sofa panjang dan cukup untuknya tidur di sana. Dia mengambil satu bantal dari atas tempat tidur, lalu merebahkan tubuhnya di atas sofa empuk yang lebih nyaman dari ranjangnya di rumah.
Tak lama kemudian, Perth kembali dari kamar mandi, dan melihat Saint sudah tertidur di atas sofa. Dia berlari kecil membuka lemarinya mengambil satu selimut, lalu menutup tubuh Saint dengan selimut itu. Kemudian dia juga segera kembali ke tempat tidurnya, tapi Perth tidak langsung tidur, dia terbiasa membaca buku sebelum tidur, tapi tak lama kemudian kantuk pun datang, dan akhirnya dia memutuskan untuk tidur.
*****
Saint terbangun lebih dulu, ketika matahari di luar sana mulai menerangi bumi. Dia terduduk melihat ke arah ranjang di mana sosok yang dulu hanya dia anggap sebagai majikannya, dan berubah menjadi sahabatnya. Kepolosan dan kejujuran seorang Perth, membuat Saint merasa bersalah, karena berpikir jika dia telah memanfaatkan remaja itu.
"Jika waktu bisa ku putar lagi, aku akan tetap ingin menjadi satu-satunya teman terdekatmu. Tapi kini, bagaimana jika kau tahu tujuan utamaku bisa disini bersamamu." batin Saint, dia menghela nafasnya, lalu beranjak dan membereskan selimut juga bantal yang dipakainya semalam.
Saint lebih dulu turun ke lantai bawah, dia bertemu dengan Naya, yang saat itu sedang menyiapkan sarapan bersama dengan bibi Nam. Dia berjalan menghampiri mereka dan bermaksud untuk membantu.
"Tidak apa, kau bisa duduk saja, sebentar lagi siap." tolak Naya, wanita itu tersenyum pada Saint.
"Terimakasih, karena kau benar-benar mau menjadi teman baik Perth."
"Jangan berterima kasih Bibi, jika tidak dengan cara ini, mungkin aku juga akan berteman dengan Perth di lain waktu. Aku hanya menyesal, dan berharap pertemanan kami bukan karena aku mempunyai kesulitan dalam keuangan. Maaf~ mungkin aku tidak setulus itu." Saint menunduk, dia benar-benar menyesal karena selama ini dia selalu berpikir jika dirinya memanfaatkan Perth.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Unlimited Love" SONPIN ✓
FanfictionCompleted! "Cinta bukan hanya di ukur dari fisik serta harta, cinta datang karna terbiasa.. cinta terkadang buta.. tapi cinta tak pernah salah akan mendarat di hati yg mana.." Story SonPin, romance, angsat. selamat membaca.. 😊😊