Typo!!
Maaf atas ke leletan ini..
Serius!! Ini jg nyempet"tin Up.
Dan makasih yg masih mau nunggu ifa up yaa.. 😘😘Satu semester berlalu, Saint perlahan bisa mulai dekat dan menjadi teman bagi Perth. Meski terkadang Perth akan mengabaikannya, dan sibuk dengan dunianya sendiri.
Perth suka sekali menggambar dan membuat origami, sesuatu yang menurut Saint sulit, tapi terlihat mudah saat Perth membuatnya."Perth.. Liburan sekolah, apa yang Perth lakukan?!" tanya Saint, mencoba mengalihkan Perth pada buku di pangkuannya.
"Perth akan membaca buku di rumah." jawabnya tanpa melihat ke arah Saint.
Saint hanya mengangguk seraya menyeruput sekotak susu di tangannya. Tak lama Perth mendongak dan memperlihatkan bukunya pada Saint, Saint melihatnya dan terlihat takjub.
"Apa itu Saint?!"
"Umb!" angguk Perth antusias. "Saint teman Perth kan?!" tanya Perth lirih, ia menunduk, takut jika Saint tidak ingin berteman dengannya.
"Tentu!! Saint akan selalu jadi teman Perth. Janji!!" Saint mengulurkan jari kelingkingnya dan di sambut oleh Perth yang tersenyum senang.
"Umb.. Bagaimana dengan liburan Saint?!" Perth mengemasi alat tulisnya, dan juga bukunya.
"Tidak tahu, jika libur sekolah, biasanya aku membantu ayah di bengkel, tapi karena bengkel ayah sudah tutup, jadi mungkin aku hanya akan bekerja di toko buku."
"Toko buku bibi Mind?!" tanya Perth sedikit terkejut.
"Perth tahu?!" Saint juga tak kala terkejut.
"Umb!!" angguknya lagi. "Mama sering mengajak Perth kesana. Dan Perth sangat suka berada di sana, seperti di perpustakaan besaar.." ujarnya, seraya merentangkan tangannya, menggambarkan bagaimana luasnya toko buku itu.
Saint tersenyum melihat tingkah Perth yang lucu, dia terlihat lebih ceria dari hari dimana pertama kali ia bertemu dengan Perth. Saint terus memandangi Perth yang bercerita tentang apa saja, saat dia berada di toko buku itu.
"Kalau begitu.. Bagaimana jika Perth mengunjungi Saint sesekali saat liburan, di toko bibi Mind?!" tawar Saint, yg di angguki Perth dengan semangat.
"Jangan lupa, bawakan makanan untuk Saint na.." rengek Saint, mengerucutkan bibirnya.
Perth mengangguk dan tersenyum lebar hingga matanya terpejam, dan itu terlihat menggemaskan di mata Saint. Perlahan tangan Saint terangkat dan melepas kacamata Perth. Perth terlihat terkejut, tapi dia diam saja dan membiarkan Saint menatapnya.
"Apa kau bisa melihatku jika aku sedekat ini?!" tanya Saint, dan saat ini wajahnya hanya berjarak beberapa centi dari wajah Perth.
"Perth.. Bisa melihatnya, tapi.." Perth sedikit memundurkan kepalanya.
"Tapi?!" Saint memiringkan kepalanya dan masih menatap mata teduh Perth.
"Tapi sedikit buram, jika Perth melihatnya dari jarak 1 meter." jawab Perth agak gugup, dan kedua pipinya sedikit memerah.
"Ohh.." Saint memundurkan kepalanya, dan memakaikan kembali kacamata Perth.
"Kenapa Saint bertanya seperti itu?!" ucap Perth lirih.
"Tidak ada.. Hanya saja, Perth terlihat lebih baik tanpa kacamata itu." jawab Saint, seraya menggaruk tengkuknya, dan Perth hanya mengangguk saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
"Unlimited Love" SONPIN ✓
FanfictionCompleted! "Cinta bukan hanya di ukur dari fisik serta harta, cinta datang karna terbiasa.. cinta terkadang buta.. tapi cinta tak pernah salah akan mendarat di hati yg mana.." Story SonPin, romance, angsat. selamat membaca.. 😊😊