58.HILANG🔱

4.2K 451 222
                                    

HAPPY READING👑

"Ka, si Lala kok lama ya?" tanya Rain menoleh kearah Raka yang sedang asik menggoda siswi yang lalu lalang.

"Tungguin bentar lah ayang Rain. Siapa tau lagi terjun bebas di taman" jawab Raka melihat sebentar kearah Rain yang mulai tampak gusar.

"Emang lu nyet!" Bian mengetuk belakang kepala Raka. Si empunya kepala mengerucutkan bibirnya kesal. Selalu saja kepalanya yang jadi korban oleh Bian.

"Udah setengah jam, perasaan gue gak enak" kata Rain. Ia sibuk celingak-celinguk memperhatikan setiap murid yang lalu lalang. Mencoba mencari gadisnya namun hingga kini batang hidung Lala tak terlihat.

"Kita samperin ke belakang aja gimana? Siapa tau kan dia ditahan sama teman temannya. Lu kan tau sendiri si Lala jarang kesana" ujar Bian.

Tadi Lala meminta ijin pada Rain untuk mampir ke warung Bu Koprak. Katanya hanya ingin liat Ivan dan yang lain sebentar.

Awalnya Rain tak memberi ijin. Tapi tau saja, gadis itu bagaimana. Lala menangis saat itu juga membuat Rain terpaksa memberikan ijin dengan syarat tak boleh lewat dari sepuluh menit. Faktanya, sudah tiga puluh menit mereka menunggu tapi Lala tak juga kembali.

"Ayok!" Rain berjalan dengan langkah keluar dari gerbang sekolah menuju warung Bu Koprak. Bian mengikuti dibelakang.

"RAKA! AYOK ANJING!!" Bian meneriaki Raka penuh emosi. Bagaimana tidak emosi? Orang pada panik lah bocah satu ini malah asik mengobrol dengan semut.

Semut diajak bicara sama dia. Emang bisa jawab? Kata Raka bisa. Gak tau lagi sama jalan pikir cowok tampan dan seksi ini.

"Babay bayi semut. Paman Raka pergi dulu ya cari ayang Lala. Jangan nangis loh, nanti paman beliin susu oke?" Raka berdiri dari posisi jongkoknya. Melambaikan tangan pada semut semut yang sedang berjejer rapi dipinggir tembok gerbang sekolah.

"Astagfirullah ini anak!" Bian menarik tangan Raka secara paksa kemudian menyeret Raka menuju warung Bu Koprak.

Rain telah sampai didepan warung Bu Koprak diikuti oleh kedua sahabatnya yang terlambat beberapa menit. Maklum, penyebabnya ya si Raka.

Tanpa membuang waktu Rain melangkah masuk kedalam warung Bu Koprak. Kesan pertama saat Ia masuk adalah warung itu terlihat sangat ramai.

Sontak saja tatapan semua siswa dari berbagai sekolah itu menoleh kearah Rain. Beberapa dari mereka segera menyembunyikan batang rokok yang sedang mereka isap. Mereka adalah siswa SMA Merah Putih. Melihat tatapan datar ketos itu saja membuat mereka bergidik ngeri.

Rain tak menghiraukan mereka. Netranya sibuk mencari Lala. Kemana gadisnya itu? Lala tak ada ditempat ini.

"Rain, Lala gak ada disini" Bian menepuk pundak Rain.

"Ayang Lala dimana dong?" tanya Raka yang masih sibuk mengedarkan pandangan mencari Lala.

"Rain, lu ngapain disini?"

Rain menoleh kearah orang yang baru saja bertanya padanya. Ia Ivan. Soal Rain dan Ivan, mereka tak bermusuhan lagi seperti kemarin. Lala mengancam mereka jika keduanya terus-terusan saling nyolot satu sama lain, maka Lala tak akan bicara pada mereka. Siapa juga yang mau hal itu terjadi? Lebih baik baikan daripada dimusuhi oleh Lala.

"Gue cari Lala. Lala dimana?" Rain balik bertanya membuat Ivan mengerutkan keningnya bingung.

"Lala gak mampir kesini bro. Tadi sih katanya mau kesini, ini anak-anak lagi pada nunggu dia" jelas Ivan membuat Rain sedikit terkejut begitu juga dengan Bian dan Raka.

"Tadi dia ijinnya mau kesini, kita udah nunggu ayang Lala setengah jam tapi gak balik juga, makanya kita mau nyamperin" ucap Raka membuat Ivan ikut gelisah.

RainLala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang