9.CRYING🔱

11.9K 779 20
                                    

HAPPY READING👑

   Pagi ini Rain sudah siap dengan seragam sekolahnya. Dengan rambut yang masih basah karena baru selesai mandi.

Rain memuruni anak tangga dan bergegas menuju dapur. Tiba-tiba saja wajah datarnya berubah menjadi cengo setelah melihat terdapat banyak sekali makanan yang tersusun rapi di meja makan.

"Ehem!" Seseorang terbatuk kecil menyadarkan kekagetan Rain. Cowok dingin itu kembali mengubah wajahnya menjadi datar, sembari menoleh kearah Lala.

"Lo yang masak?" Rain bertanya.

"Haa? Masak? nggak lah. Tadi itu semua gue deliv. Gue kagak bisa masak," jelas Lala sembari duduk dikursi meja makan dan diikuti oleh Rain yang kini tersenyum miring kearah Lala.

"Udah gue duga. Cewe kaya lo mana bisa masak! Bisanya cuma nyusahin orang doang dan buat masalah!" ujar Rain tanpa menyaring kata-katanya seperti biasa.

Lala sakit hati akibat perkataan Rain.

"Seenggaknya gue udah berusaha supaya pagi ini lo bisa makan!" balas Lala. Menyendokkan nasi goreng kepiring Rain, mencoba mengabaikan tatapan remeh yang dilontarkan Rain.

"Usaha? lo anggap itu usaha? cihh." Lala melihat jelas senyuman miring Rain seakan merendahkannya.

Mood nya sekarang jadi hancur, dan gak ada niat sedikitpun untuk makan lagi. Lala tersenyum tipis kearah Rain membuat Rain mengerutkan keningnya.

Lala beranjak dari duduknya dan berjalan menuju ruang tamu untuk mengambil tasnya yang tadi ia letakkan di sofa. Lala dengan tergesa gesa berjalan dan berlalu dari hadapan Rain.

"Woi!" Rain mencoba mencegah Lala dan sayangnya tak digubris oleh Lala.

Ya Rain akui, kini ia sedikit merasa bersalah setelah apa yang dikatakannya pada Lala. Tapi Rain segera menepis rasa bersalahnya dan memutuskan untuk melanjutkan makannya.

●●💫●●

Lala berjalan dengan hati yang berkecamuk. Ia tidak tau harus berbuat apa agar hati beku Rain, si suami temboknya bisa mencair dan lebih hangat.

"Lo kenapa sih kak? kenapa lo selalu buat orang sakit hati? kenapa lo jahat banget sama gue? Kalo gak ganteng udah gue bunuh lo!" Lala menghentakkan kakinya kesal.

Kini Lala memutuskan berjalan kaki karena ia belum membawa motor sport merah kesayangannya dari rumah orang tuanya.

"Kenapa coba gue gak bawa si mola dari rumah mamah. Ish sebel banget gue!" Mola adalah nama yang Lala buat untuk motornya, yang berarti Motor Lala.

Lala tak henti-hentinya mengoceh ditengah perjalanannya menuju sekolah. Ia merasa sangat kesepian dan ingin cepat-cepat sampai kesekolah.

Lala berlari kencang diujung jalan dan...

Bugh

"Aduhhh sakit bangett." Lala melihat kearah kedua lutut dan siku kanannya yang kini mengeluarkan banyak darah.

Lala yang ceroboh. Dia berlari tanpa melihat batu besar yang ada didepannya membuat ia tersandung.

Mata Lala memanas karena merasa kesakitan. Lala tak sekuat yang kalian pikirkan. Lala juga cewek yang lemah jika sudah seperti ini. Hanya saja Lala adalah seseorang yang keras kepala.

RainLala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang