25.RAIN'S GRASP🔱

8.9K 643 17
                                    

HAPPY READING👑

    Hari ini adalah hari senin, seperti biasa setiap sekolah akan melaksanakan upacara bendera termasuk SMA Merah Putih.

Lala tengah berdiri didepan gerbang memperhatikan keadaan sekolah yang masih sangat sepi. Hanya beberapa yang telah sampai.

Sulit dipercaya jika Lala telah sampai disekolah sepagi ini. Itu benar, Rain lah yang membuatnya bangun sepagi ini. Dan kalian tau? Rain berangkat kesekolah bersama Lala tadi.

Lala juga tak tau setan apa yang merasuki Rain sehingga ia mau memberi tebengan pada Lala yang jelas-jelas tak dipedulikan olehnya.

Rain sudah masuk lebih dulu sedangkan Lala masih setia berdiri didepan gerbang dengan berbagai pikiran-pikiran aneh yang mulai memenuhi pikirannya.

"Kalo lo masuk, lo bakal ikut upacara broo! mending kagak usah."

"Bener tuhh! ke Warung Bu Koprak skuyy."

"Bayangin nanti lo kepanasan."

"Amanat pembina kepanjangan."

"Kalo lo bolos pasti lebih enak."

"Bisa main-main bareng yang lain."

"Bisa main game juga."

"Minum jus Bu Koprak."

"Ayooo bolos aja La!"

"Cepetan jangan banyak mikir!"

Lala mengedipkan matanya beberapa kali. Itulah kata-kata yang sering muncul dikepalanya saat hari senin telah tiba. Tentu saja Lala mengikutinya. Selama bersekolah di SMA ini, dapat dihitung berapa kali Lala mengikuti upacara bendera karena ia selalu bolos saat hari senin.

"Bolos lagi ah! Gapapa sekali sekali." Lala tersenyum sumringah kemudian melangkahkan kakinya menjauhi sekolah. Tiba-tiba saja ia tertarik mundur saat seseorang menarik tasnya dari belakang.

"Apasih jo! Kalo mau ikut ya ikut bangsat! Buruan lepas gak? Ketauan sama kak Rain mati gue!" Lala menggerutu kesal pada seseorang yang ia sebut dengan nama 'Jo' itu tanpa melihat wajah si pelaku.

"Gue tau ini lo kan Tejo? Udah dehh kalo mau ikut ayok anjing! Jangan tarik-tarik!" Lala terus berusaha melepaskan dirinya dari tarikan orang tersebut.

"Ihhh! Tejo anj–" Ekspresi Lala berubah seketika. Lihat, sekarang Lala hanya dapat menyengir polos sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Bukannya mendapati Tejo, ia malah mendapati wajah datar si ketos Rain.

"Mau kemana?" Rain bertanya sambil memperhatikan setiap gerak gerik Lala yang terlihat kebingungan. Mencari alasan mungkin.

"Emm kesana, iyaa, kesana." Lala tersenyum manis berharap semoga Rain tidak curiga.

"Alasan! Mau bolos kan lo?!" tuduh Rain dingin.

"Ng–nggak kok kak, gue kesana dulu ya!" Lala hendak berlari tetapi gagal karena Rain menarik tangannya dengan cepat.

"Gue gak sebodoh lo!" Rain menggenggam tangan kecil kemudian menariknya hingga memasuki wilayah sekolah. Beberapa siswa-siswi yang sudah hadir menyaksikan itu, Rain menggenggam tangan Lala sambil berjalan menyusuri koridor.

Lala tak bisa menolak, ia hanya mengikut saja. Toh mereka kan suami istri, jadi wajar saja. Itulah kiranya yang terbesit diotak Lala. Ditanya soal bahagia atau tidak, tentu saja Lala sangat bahagia.

Ia melihat beberapa siswi sedang memotret mereka berdua. Sudah dipastikan ini akan menjadi bahan pembicaran seantero sekolah dalam waktu dekat.

Dengan jahil Lala malah bergaya dibeberapa kamera ponsel yang menyorot mereka. Ia tersenyum manis dan membuat lambang peace kemudian berpose imut. Beberapa kali ia mengganti gayanya disetiap ponsel yang berbeda.

RainLala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang