28.PEMBELAAN II🔱

10K 689 94
                                    

HAPPY READING👑

Tuhan membuat sebuah teka-teki dalam hidupku. Aku sudah mencoba untuk menjawab dengan baik, tetapi selalu salah. Kapan aku bisa menyelesaikannya?

-KTAQP

"TUNGGU!"

Bukan. Bukan Rain yang membuat Bian,Raka,Amel dan Vira berbalik badan.

Kelimanya menatap heran pada seorang cowok yang tiba-tiba datang entah dari mana.

Rain menatap aneh pada Ivan. Dia Ivan teman Lala. Dia ada diantara mereka sekarang.

"Lo siapa?" tanya Bian karena tak mengenal orang itu sama sekali.

"Ohh iya nama gue Ivan. Gue temennya Lala," ucap Ivan memperkenalkan diri. Mereka hanya mengangguk-anggukkan kepala kecuali Rain. Rain sudah mengenalnya.

"Tujuan lo kesini?" tanya Vira.

"Gue kesini mau bantu ngejelasin sama temen lo ini." Ivan menunjuk Rain yang sejak tadi hanya diam dengan ekspresi yang sama.

"Maksud lo?" Raka mengangkat sebelah alisnya.

"Maaf kalo misalnya gue lancang karena udah ngedenger semua pembicaraan kalian. Tapi lo harus tau Lala ga salah!" ujar Ivan. Melirik kearah Rain yang terlihat sama sekali tak perduli. Ivan tak tau Rain mendengarnya atau tidak. Yang jelas, ia ingin membantu membela temannya Lala.

Mereka saling pandang seakan-akan saling bertanya satu sama lain melalui mata mereka masing-masing. Bagaimana jika Ivan tau Rain dan Lala sudah menikah?

Pasalnya tadi mereka menyebut-nyebut adanya ikatan antara Lala dengan Rain.

"Siapa nama lo broo?" tanya Ivan pada Raka.

"Ohh gue? Kenalin gue Zayn malik. Panggil aja cogan," jawab Raka sambil menyisir jambulnya menggunakan sisir kecil andalannya.

"Benar kata cogan, lo seharusnya milih Lala yang jelas-jelas ada ikatan sama lo!" ucap Ivan membalas tatapan datar Rain. Sebenarnya Ivan tau Raka pasti berbohong soal namanya, tapi ya sudah lah itu tak penting baginya.

"Makasihh broo." Raka menyalam tangan Ivan membuat si empunya menghela napas.

"Ini lagi serius bangsat!" Bian menoyor kepala Raka yang hanya fokus pada sebutan cogan untuknya dari Ivan.

"Trus??" 4 huruf saja! T-R-U-S.

"Anjir! Kelihatan banget lo gak peduli sama Lala. Lo sepupunya apa gimana?" geram Ivan. Ia sudah berusaha mati-matian agar tidak menonjok wajah mulus Rain.

Terlihat jelas Bian, Raka, Amel dan Vira menghela napas lega karena ternyata yang Ivan tau Lala adalah sepupu Rain.

"Bukan urusan lo! Lo gatau apa-apa. Jangan ikut campur!" Rain masih dengan sikap dinginnya.

"Gatau apa-apa? Gue ngeliat semuanya bro! Lo yang gatau apa-apa. Lo langsung nyalahin Lala dan gak ngeliat siapa yang yang mulai dan cari masalah duluan. Cowok bukan lo?"

"Kenapa lo gak ngebantu misahin mereka?" imbuh Bian.

"Gue udah ngeliat lo berdua tadi, jadi gue tetap disana dan berpikir temen lo ini bakal ngebela sepupunya. Ternyata nggak. Dia malah nyalahin Lala." Ivan tersenyum miring dengan tatapan yang menantang pada Rain.

RainLala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang