66.ES KRIM🔱

3.6K 441 138
                                    

HAPPY READING👑

Kalo dia possessive sama kamu
Bukan berarti dia nuntut kamu buat sama dia terus
Itu tandanya dia sayang dan gak mau kamu pergi dari hidupnya.

●●💫●●

Sore ini Rain dan Lala sedang berada diluar, tepatnya di salah satu pusat perbelanjaan yang bertengger di kota Jakarta, yang tak jauh dari rumah mereka.

Lala bersenandung ria dengan senyum indah yang terukir di wajah cantiknya. Ia sesekali berjalan sambil melompat-lompat seperti anak kecil.

Rain tersenyum kecil, menoleh kearah gadis yang kini berjalan disampingnya. Tak lupa tangannya menggenggam tangan mungil milik Lala.

"Subahanallah" Lala menghentikan langkahnya kemudian memandang kagum seorang cowok tampan yang berada berdiri beberapa meter dari mereka.

Rain ikut berhenti. "Kenapa La?"

"Ganteng banget gak ngotak," gumam Lala. Bibirnya kembali mengukir senyum.

Rain mengikuti arah pandang Lala. Ia sontak menyentil dahi Lala. Kebiasaan setiap kali gadisnya itu melihat cowok tampan, pasti lupa bahwa dirinya sudah punya suami.

"Jangan mulai deh." Rain menarik tangan Lala kemudian menyeret Lala menjauh dari cowok tampan tadi.

Lala terkikik. Ia mendongak menatap Rain yang kini masih setia dengan wajah datarnya. Sesekali Lala berjinjit hanya untuk menoel noel pipi Rain.

"Jangan cemburu ya, hati Lala tetap untukmu sayang" Lala menutup wajahnya setelah mengucapkan hal itu. Dia yang gombal dia yang malu.

Rain menoleh kearah Lala. Melihat tingkah aneh gadis yang kini menutup wajahnya malu. Rain memang harus menjauhkan Lala dari Raka. Virus gila Raka semakin menular pada istrinya.

"Jangan temenin si Raka lagi ya," ucap Rain.

"Kenapa?" tanya Lala dengan wajah polos.

"Dia gila, dan kayanya kamu bakal gila kalo lama-lama temenan sama dia" Rain dengan wajah tak berdosa mengucapkan hal itu dengan amat sangat lancar.

"Kasian tau kak Raka dinistain mulu sama Kakak. Padahal kan kak Raka waras, cuma aneh aja." Lala menggeleng-gelengkan kepalanya kasihan pada abang bobroknya.

"Nah itu tau, si bego emang aneh."

"Lala kasih tau kak Raka loh. Nanti biar dia nangis terus ngasih tau sama Tante Ririn. Kak Rainnya dimarahin deh." Lala mengancam Rain antusias. Sayangnya ancamannya itu tak berpengaruh sedikit pun pada tembok hidupnya.

"Kak Rain, beli es krim yuk," ajak Lala.

"Udah sore, nanti kamu pilek," tolak Rain.

"Nggak bakal pilek kok. Ayolah Kak, kalo gak mau, aku nangis disini." Lala kembali berhenti. Ia melipat kedua tangannya kemudian mengerucutkan bibirnya kesal.

Pandangan orang-orang disana tak lepas dari mereka berdua. Apalagi Lala yang kini tengah merajuk dengan wajah yang sangat menggemaskan.

Rain menghela nafasnya. Ia memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana hitamnya. Ia hanya diam menatap Lala tanpa berniat untuk menuruti permintaan Lala. Lagi pula ini untuk kebaikan Lala sendiri.

Lala semakin dibuat kesal. Ia kira dengan seperti ini Rain akan membelikannya es krim yang banyak. Huhh, Lala ingin sekali memukul Rain. Eh jangan dong, nanti wajah tampan suaminya lecet.

Lala sedikit terkejut saat dua orang cowok menghampirinya dan menepuk bahunya tiba-tiba.

Lala berbalik badan. "Apa apa ya?" tanya Lala sopan.

RainLala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang