24.TAMAN🔱

8.2K 667 31
                                    

Kalo ada typo tolong diberitau yaa makasihh:)

HAPPY READING👑

Aku memberimu rasa cinta, tapi kenapa kau balas dengan rasa sakit?

-KTAQP

"Pulang nggak pulang nggak pulang nggak pulang nggak pulang nggak!" Sedari tadi Lala hanya menghitung sepuluh batu dengan dua kata tersebut. Batu yang terakhir tepat pada kata 'nggak'.

Lala sedang duduk ditaman dengan pikiran yang berkecamuk. Jujur saja ia seperti gembel dengan wajah cantik. Bagaimana tidak? dibelakangnya terdapat bangku yang dapat ia gunakan untuk duduk, tetapi ia malah duduk dibawah sambil menghitung batu. Lala yang malang.

"Gue disini aja deh, malas banget pulang kerumah." Lala mengerucutkan bibirnya. Padahal sekarang sudah jam sembilan malam. Lala sudah disini sejak dua jam lalu.

Amel dan Vira pastinya sudah tidur dengan nyenyak sekarang. Sedangkan Lala malah duduk ditaman sendirian tanpa ada seorang pun yang menemani.

Mungkin beberapa berpikir mengapa Lala tidak pulang saja dengan kedua sahabatnya?

Amel dan Vira tadi mengajaknya untuk pulang bersama, bahkan Amel menawarkan agar ia diantar sampai rumahnya, tetapi Lala menolak dengan alasan, 'Sebentar lagi abang ojol nya dateng' Tentu saja kedua sahabatnya itu percaya dan memilih untuk pulang duluan.

Lala memandang lurus kedepan sebab tak seorang pun yang bisa diajak bicara. Hanya ada lampu penerang ditaman itu. Tak mungkin kan kalau Lala harus mengajak lampu itu mengobrol? bisa-bisa Lala disangka orang gila.

"WOI!!"

"AAAAA MAMAAAAAA!"

Terdengar suara seorang cowok yang tengah tertawa keras sambil memegang perutnya.

Lala masih setia menutup matanya, jantungnya berdegup kencang saking kagetnya. Ia menoleh kesamping mendapati seorang cowok yang memang selalu menjahilinya.

"IH IVANNNN!!" Ya, dia Ivan, teman cowok Lala dari sekolah tetangga.

"Ngapa? Siapa suruh lo bengong kagak jelas? kesambet mati lo!" Ivan mengusap wajah Lala yang langsung dibalas pukulan di lengannya oleh Lala.

"Terserah gue dong mau ngapain aja! Dasar ayam!" sewot Lala kemudian memeletkan lidahnya ke Ivan.

"Ehh onta arab! Lu ngapain disini malem-malem? Malah duduknya dibawah lagi. Dibelakang lo ada bangku bego!" ujar Ivan menoyor kepala Lala.

"Gue mau duduk dibawah emang kenapa?" Lala menatap garang kearah Ivan.

"Ya gapapa sih. Kalo diliat-liat cocok sih lo duduk dibawah. Mau gue cemongin mukanya? Biar nanti kalo ada yang lewat dikasih duit noh sama mereka." Ivan tertawa melihat wajah Lala yang kini terlihat kesal siap untuk memukul.

"Ivan mah gituu! Suka banget buat gue kesel!" Lala mengerucutkan bibirnya sambil menyipitkan matanya menatap Ivan.

"Ehh gue serius nih! Lu ngapain disini malem-malem? Bahaya loh. Lu kan anak cewek," ucap Ivan. Melihat keadaan taman yang memang hanya ada mereka berdua. Tentu saja sebelum Ivan datang Lala hanya sendirian.

RainLala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang