1.RAIN SAKARAGA ADIJAYA🔱

47.6K 1.5K 146
                                    

Hi, aku kulan🖤

Sebelumnya mau ngasih tau kalo ini karya pertamaku dan yang pasti ini bukan cerita sempurna. Jadi jangan kaget kalo gak sesuai ekspektasi. Kalau gak suka sama ceritaku mending jangan dibaca ya:)

●●💫●●

HAPPY READING👑

     Rain Sakaraga Adijaya. Seluruh murid di SMA Merah putih tentu mengenalnya. Seorang Ketua Osis yang sangat tampan, pintar dan satu lagi, dia terkenal dingin dan susah untuk diajak berkomunikasi. Tak jarang jika seluruh murid SMA Merah putih menggelarinya dengan macam-macam sebutan yang tak jauh dari kata es, tembok, kutub dan lainnya.

Tapi walaupun begitu, ia memiliki banyak sekali penggemar. Terlebih lagi para siswi-siswi yang mengagumi Rain. Ia suka warna hitam, tidak suka keributan apalagi para murid perusuh sekolah. Tatapan tajam nan menusuk milik Rain membuat banyak orang berpikir dua kali sebelum mengajaknya berbicara. Apalagi jika itu bukanlah hal penting, maka lebih baik untuk tidak berbicara pada Rain.

Papanya bernama Dani Adijaya. Seorang CEO disalah satu perusahaan terkenal di Jakarta. Beliau sangat sibuk, sehingga tak memiliki banyak waktu untuk sekedar berbincang bersama Rain dan istrinya.

Mamanya bernama Vani Vrancius. Seorang pengacara terkenal dijakarta. Tak jauh berbeda dengan Dani,Vani juga selalu sibuk dengan pekerjaannya. Bahkan Vani hampir jarang bertegur sapa dengan putra keduanya, Rain.

Kakanya bernama Rangga Kajira Adijaya. Rangga memiliki sifat yang jauh berbeda dengan Rain. Rangga lebih ceria dan tidak dingin seperti Rain. Rangga juga tak kalah tampan dengan Rain. Rangga saat ini sedang bersekolah di salah satu Universitas di Australia.

Itu menyebabkan Rain merasa selalu kesepian. Untung saja masih ada Bi Sari yang selalu menemani Rain. Bi Sari sudah dianggap sebagai Ibu oleh Rain. Karena dari kecil, Bi Sarilah yang merawatnya dan juga Rangga, kakaknya.

Pukul 06.35, Rain sudah bersiap siap untuk segera berangkat ke Sma Merah putih.

Dengan wajah datar dan aura dingin seperti biasa, Rain menuruni anak tangga dan langsung menemui Bi Sari yang sedang menyiapkan sarapan untuknya dan kedua orang tuanya.

"Pagi den Rain," sapa Bi Sari setelah melihat Rain menuruni anak tangga.

"Pagi Bi," balas Rain sambil tersenyum singkat.

Bi Sari sudah terbiasa dengan sikap majikannya itu. Dan Bi Sari dapat memahami keadaan Rain. Dulunya Rain tidak sependiam dan sedingin sekarang. Tapi semenjak Rain duduk di bangku SMP, sikap cerianya perlahan lenyap.

Rain mulai mengolesi rotinya dengan selai kacang kesukaannya, kemudian memasukkan suapan roti itu dengan santai kedalam mulutnya.

Tak lama, kedua orang tuanya menduduki dua kursi yang ada didepan Rain. Rain tidak perduli, dia tetap fokus dengan roti yang sedang dimakannya. Walaupun sedang makan, kedua orang tuanya selalu memiliki kesibukan masing-masing. Seperti sekarang ini. Mamanya yang sedang fokus menjawab telpon dari rekan kerjanya. Dan Papanya sedang fokus dengan dokumen pentingnya.

Vani memutus sambungan telponnya, kemudian mengoles selai ke roti lalu memasukkannya kedalam mulutnya.

Dengan tak sengaja mata Vani dan Rain bertemu. Vani dapat melihat didalam mata indah itu, banyak sekali masalah dan rasa kecewa dalam diri anaknya, Rain. Vani memang mulai menyadari perubahan sikap Rain.

RainLala [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang